KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank menyatakan hingga kuartal II 2019, jumlah transaksi nasabah perbankan di e-commerce terus tumbuh. Pesatnya pertumbuhan transaksi nasabah di e-commerce didukung oleh banyaknya opsi untuk menyelesaikan transaksi pembayaran nasabah. Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jan Hendra mengatakan, pesatnya pertumbuhan transaksi e-commerce ini lantaran perbankan termasuk BCA menyediakan berbagai opsi untuk menyelesaikan transaksi pembayaran e-commerce. Mulai dari transfer maupun melalui rekening virtual (virtual account) atau non virtual account. Selain itu, transaksi nasabah di e-commerce juga kian dipermudah melalui pengembangan teknologi semisal QR payment maupun kartu kredit.
Hendra mencontohkan, bisnis kartu kredit BCA salah satunya ditopang dari transaksi di e-commerce. Hingga April 2019, bisnis kartu kredit BCA sudah naik sekitar 30% secara year on year (yoy) menjadi Rp 6 triliun. "Transaksi dari industri travel dan trade (marketplace) masih mendominasi," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/7). PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga terus mencetak pertumbuhan pesat di sektor e-commerce. Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengungkap transaksi nasabah Bank Mandiri di e-commerce sudah tumbuh 50% per Mei 2019. Sementara untuk nilai transaksi (sales volume) tumbuh 59% secara yoy hingga Mei 2019. Kendati tidak merinci nilainya, Thomas mengatakan peningkatan tersebut didukung oleh merchant di kategori marketplace, online travel dan maskapai penerbangan yang bekerjasama dengan Bank Mandiri. Hingga kini, setidaknya sudah ada 2.800 merchant e-dagang yang bekerja sama dengan Bank Mandiri. "Porsi sales volume terbesar berasal dari marketplace 42%, online travel 26% dan airlines 12%," terangnya. Melihat perkembangan e-commerce di Indonesia dan potensi transaksi yang masih cukup tinggi, bank berlogo pita emas ini optimistis transaksi tersebut akan terus tumbuh hingga akhir tahun.