KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan ekspor minyak sawit baik crude palm oil (CPO), palm kernel oil (PKO) dan turunannya termasuk olechemical dan biodiesel tahun ini akan menurun sekitar 3% hingga 5%. Tahun lalu, ekspor minyak sawit mencapai 32,18 juta ton. Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono mengatakan, penurunan ini disebabkan beberapa hal seperti penerapan bea masuk untuk produk minyak sawit yang sangat tinggi, isu deforestasi dan kebijakan biofuel di Uni Eropa juga adanya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Menurut Mukti, akibat perang dagang tersebut, AS sebagai produsen utama kedelai mendapat hambatan ekspor kedelai ke China yang selama ini merupakan importir utama. "Amerika Serikat harus memasarkan kedelai ke luar China, dimana kedelai sama halnya kelapa sawit adalah sumber minyak nabati, sehingga suplai kedelai meningkat di dunia yang sedikit mempengaruhi pasar sawit," ujar Mukti kepada Kontan.co.id, Kamis (9/8).
Ada bea masuk dan perang dagang, ekspor CPO tahun ini akan menurun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan ekspor minyak sawit baik crude palm oil (CPO), palm kernel oil (PKO) dan turunannya termasuk olechemical dan biodiesel tahun ini akan menurun sekitar 3% hingga 5%. Tahun lalu, ekspor minyak sawit mencapai 32,18 juta ton. Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono mengatakan, penurunan ini disebabkan beberapa hal seperti penerapan bea masuk untuk produk minyak sawit yang sangat tinggi, isu deforestasi dan kebijakan biofuel di Uni Eropa juga adanya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Menurut Mukti, akibat perang dagang tersebut, AS sebagai produsen utama kedelai mendapat hambatan ekspor kedelai ke China yang selama ini merupakan importir utama. "Amerika Serikat harus memasarkan kedelai ke luar China, dimana kedelai sama halnya kelapa sawit adalah sumber minyak nabati, sehingga suplai kedelai meningkat di dunia yang sedikit mempengaruhi pasar sawit," ujar Mukti kepada Kontan.co.id, Kamis (9/8).