KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan adanya potensi peningkatan inflasi dari skema pembagian beban (burden sharing) dalam pembiayaan utang untuk pemulihan ekonomi nasional khususnya untuk sektor public goods, UMKM, dan korporasi. Mengutip dari dokumen rapat kerja Menteri Keuangan dan BI bersama dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI beberapa waktu lalu, bank sentral mengkaji kalau ekspansi moneter BI di tahun 2020 tersebut, mampu meningkatkan inflasi tahun depan di kisaran 5,26% - 8,15%. Meski begitu, Gubernur BI Perry warjiyo meyakinkan kalau besaran peningkatan inflasi akan bergantung pada peningkatan aktivitas ekonomi. Saat ini pun, BI menegaskan kalau bank sentral akan terus waspada terkait pergerakan tingkatan inflasi.
Ada burden sharing, Ekonom Bank Permata: Inflasi 2021 akan dekati upper bound target
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan adanya potensi peningkatan inflasi dari skema pembagian beban (burden sharing) dalam pembiayaan utang untuk pemulihan ekonomi nasional khususnya untuk sektor public goods, UMKM, dan korporasi. Mengutip dari dokumen rapat kerja Menteri Keuangan dan BI bersama dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI beberapa waktu lalu, bank sentral mengkaji kalau ekspansi moneter BI di tahun 2020 tersebut, mampu meningkatkan inflasi tahun depan di kisaran 5,26% - 8,15%. Meski begitu, Gubernur BI Perry warjiyo meyakinkan kalau besaran peningkatan inflasi akan bergantung pada peningkatan aktivitas ekonomi. Saat ini pun, BI menegaskan kalau bank sentral akan terus waspada terkait pergerakan tingkatan inflasi.