Ada corona, Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) tetap pasang target kinerja naik 10%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) memasang target pertumbuhan kinerja sebesar 10% pada tahun ini. Lucas Djunaidi, Vice President Director Mitrabahtera Segara Sejati mengatakan, pihaknya belum merevisi target pertumbuhan meski ada penyebaran virus corona atau Covid-19.

Lucas tak menampik apabila penyebaran virus corona ini mempengaruhi kinerja emiten pelayaran tersebut. Karena itu, MBSS juga tetap mengutamakan kesehatan bagi karyawannya di tengah kegiatan operasional. 

“Ada protokol seperti pembatasan bepergian atau perpindahan orang seperti himbauan pemerintah. Tapi, secara angka masih harus kami monitor setiap saat,” katanya pada Kontan.co.id, Jumat (3/4).


Baca Juga: Pendapatan naik tipis, Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) lolos dari rugi di 2019

Sebagai salah satu strategi untuk menjaga kinerja, anak usaha PT Indika Energy Tbk ini juga akan menekan biaya atau efisiensi dalam mengoperasikan armada. Yang pasti, Lucas berharap permintaan akan tetap ada lantaran MBSS mengangkut batubara yang menjadi sumber energi pembangkit listrik.

Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu, MBSS mengantongi pendapatan sebesar US$ 77,8 juta, posisi ini naik tipis 3,59% dari pendapatan tahun sebelumnya US$ 75,1 juta.

Pendapatan dari bisnis layanan barging berkontribusi sebesar US$ 55,5 juta, kemudian dari segmen floating crane sebesar US$ 22,3 juta. “Peningkatan pendapatan sejalan dengan volume batubara yang diangkut menjadi 35,2 juta metrik ton atau 3,9% lebih tinggi dari 2018,” tambahnya.

Selain mencatat peningkatan pendapatan, MBSS pun berhasil menekan biaya 15,8% dari sebesar US$ 70,5 juta menjadi US$ 59,4 juta pada 2019.

Baca Juga: Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) peroleh kontrak anyar senilai US$ 9 juta

Sehingga, laba kotor atau gross profit MBSS selama tahun 2019 tercatat US$ 18,4 juta atau melonjak 280,2% ketimbang tahun sebelumnya US$ 4,9 juta. Alhasil, MBSS berhasil memperoleh laba periode yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar US$ 1,6 juta. Hal ini cukup menggembirakan, mengingat di tahun 2018, MBSS masih rugi US$ 27,1 juta.

Guna mencapai target pertumbuhan pada tahun ini, MBSS juga mengoptimalkan kinerja melalui peningkatan okupansi armada yang dimiliki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari