Ada corona, Xl Axiata belum revisi rencana ekspansi tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. XL Axiata masih lanjutkan ekspansi sesuai rencana. Walaupun begitu, pihaknya akan terus memantau perkembangan sebelum mengevaluasi rencana bisnis tahun ini.

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih juga menyebutkan di tengah pandemi virus corona pelaksanaan ekspansi jaringan/infrastruktur terus berjalan. Hal tersebut sesuai dengan target dan rencana bisnis perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanannya. "Sampai saat ini dilakukan sesuai target dan rencana bisnis," ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (14/4).

Baca Juga: Bakal diuntungkan dengan PSBB, simak rekomendasi saham-saham ini


Sayang pihaknya enggan membeberkan realisasi ekspansinya sepanjang Q1/2020. Hanya saja, ia bilang sampai dengan saat ini XL masih terus melakukan pembangunan infrastruktur fiberisasi untuk mendukung peningkatan kualitas layanan yang kami sediakan di berbagai wilayah Indonesia.

Dengan begitu diharapkan hingga akhir tahun dapat mencapai target 70%. Berdasarkan catatan kontan.co.id pada akhir 2020, fiberisasi jaringan bisa menjangkau sekitar 300 kota atau setara 70% end sites XL Axiata. Jumlah ini naik dari realisasi 2019 yang sekitar 200 kota atau 50% dari end sites.

Emiten bersandi saham EXCL ini juga menilai dengan adanya pandemi virus corona secara keseluruhan kondisi bisnis tahun ini menghadapi situasi dan tantangan yang berat. Namun, untuk bisnis telekomunikasi pihaknya melihat ada harapan untuk tetap survive selaras dengan semakin meningkat dan meluasnya pemanfaatan layanan.

"Sehingga secara bisnis kami masih akan melanjutkan ekspansi sesuai rencana setidaknya sampai di Q2/2020 dan untuk selanjutnya kami akan evaluasi rencana memasuki Q3/2020," terangnya.

Baca Juga: Rupiah Melemah, Smartfren (FREN) dan XL Axiata (EXCL) Kaji Ulang Rencana Ekpansi

Lebih lanjut, ia menjabarkan selama periode WFH trafik layanan seluler terjadi peningkatan 15% dari kondisi normal. Sedangkan untuk layanan XL Home peningkatan 20% dari kondisi normal.

Adapun kenaikan trafik terjadi karena adanya 'donasi kuota' yang diberikan perusahaan berupaya akses internet 2GB per hari ke portal pendidikan dan yang mendukung pekerjaan. Karenanya, kenaikan trafik tersebut tak serta merta meningkatkan pendapatan mereka di tahun ini.

"Karena saat ini fokus kami adalah lebih menjaga kenyamanan pelanggan/masyarakat dalam menggunakan layanan data dengan terus melakukan monitoring performa jaringan termasuk kapasitas jaringan dan sebagainya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .