JAKARTA. Jelang satu hari sebelum libur cuti bersama Lebaran 2017, Kamis (22/6), perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diramaikan dengan transaksi crossing saham BT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (Bank BJB) senilai Rp 3 triliun. Transaksi terjadi sebanyak tiga kali, melibatkan dua kali transaksi melalui broker PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dan satu kali lewat PT Artha Sekuritas Indonesia. Transaksi crossing saham emiten bersandi saham BJBR tersebut lewat broker Trimegah terjadi di harga Rp 3.190 per saham. Sedangkan melalui Artha Sekuritas terjadi di harga Rp 2.140 per saham. Harga tersebut lebih tinggi dari penutupan harga saham Bank BJB hari Rabu (21/6) di posisi Rp 2.170 per saham. Total jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 954 juta, atau berkisar 9,94% saham Bank BJB yang dicatatkan. Hingga kini komposisi pemegang saham Bank BJB adalah Pemprov mengapit 38,26%, Pemkot se-Jawa Barat 23,61%, Pemprov Banten 5,37%, Pemkot se-Banten 7,76% dan sisanya 25% dipegang publik.
Ada crossing saham Bank BJB senilai Rp 3 triliun
JAKARTA. Jelang satu hari sebelum libur cuti bersama Lebaran 2017, Kamis (22/6), perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diramaikan dengan transaksi crossing saham BT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (Bank BJB) senilai Rp 3 triliun. Transaksi terjadi sebanyak tiga kali, melibatkan dua kali transaksi melalui broker PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dan satu kali lewat PT Artha Sekuritas Indonesia. Transaksi crossing saham emiten bersandi saham BJBR tersebut lewat broker Trimegah terjadi di harga Rp 3.190 per saham. Sedangkan melalui Artha Sekuritas terjadi di harga Rp 2.140 per saham. Harga tersebut lebih tinggi dari penutupan harga saham Bank BJB hari Rabu (21/6) di posisi Rp 2.170 per saham. Total jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 954 juta, atau berkisar 9,94% saham Bank BJB yang dicatatkan. Hingga kini komposisi pemegang saham Bank BJB adalah Pemprov mengapit 38,26%, Pemkot se-Jawa Barat 23,61%, Pemprov Banten 5,37%, Pemkot se-Banten 7,76% dan sisanya 25% dipegang publik.