Ada crossing saham, investor asing beli Rp 125,4 miliar saham Sat Nusapersada (PTSN)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terjadi transaksi tutup sendiri atau crossing pada saham PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) pada hari ini Jumat (3/4). Transaksi tersebut melibatkan total  531,43 juta saham PTSN.

Berdasar penelusuran Kontan.co.id, crossing saham PTSN ini dilakukan lewat broker PT Samuel Sekuritas Indonesia. Crossing dilakukan sebanyak satu kali transaksi pada pukul 10.06 JATS. Transaksi ini menggunakan harga Rp 236 per saham, sehingga secara total nilai transaksi mencapai Rp 125,4 miliar.

Harga saham crossing ini lebih tinggi ketimbang harga saham PTSN Rp 153 per saham hari ini.


Berdasarkan data RTI, pihak pembeli transaksi adalah investor asing dan pihak penjual investor domestik. Adapun aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing saham PTSN mencapai jumlah yang sama dengan jumlah transaksi crossing.

Baca Juga: Sat Nusapersada (PTSN) Bakal Melepas 531,43 Juta Saham Tresuri, Ini Kata Analis

Total transaksi ini setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor PTSN yang mencapai 5,31 miliar saham. Pada akhir Maret. Pada akhir Februari, tercatat pemegang saham terbesar Sat Nusapersada adalah Abidin dengan kepemilikan 3,54 miliar saham PTSN atau setara 66,47%. Pemegang saham terbesar kedua adalah Inditeck Technology Hong Kong Limited sebesar 10% atau 531,43 juta saham.

Selain itu, Bidin Yusuf memiliki 187,68 juta atau setara 3,53%. Sementara itu, masyarakat memiliki 531,29 juta saham atau setara 10%.

Selain para pemegang saham tersebut, PTSN juga masih memiliki saham treasury sebesar 531,43 juta saham atau 10% per akhir Februari 2020.

Baca Juga: Penjualan smartphone lesu, laba Sat Nusapersada (PTSN) turun hingga 80%

Pada Desember 2019, PTSN mengumumkan rencana pengalihan saham treasury ini. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada 13 Desember 2019 lalu, Direktur Utama Sat Nusapersada Abidin Fan mengatakan akan mengalihkan saham treasury ini.

PTSN menunjuk Samuel Sekuritas Indonesia sebagai broker pelaksana penjualan saham. Ketika itu, Sat Nusapersada mengungkapkan akan memulai penjualan saham treasury paling cepat 14 hari setelah keterbukaan informasi. "Harga penjualan tidak lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian BEI satu hari sebelum tanggal penjualan dan harga rata-rata penutupan perdagangan harian selama 90 hari sebelum tanggal penjualan, mana yang lebih tinggi,"  ungkap Abidin.

Baca Juga: Bangun pabrik baru, Sat Nusapersada (PTSN) raih pinjaman perbankan US$ 5,69 juta

Dalam tiga bulan laporan kepemilikan saham, Sat Nusa masih memiliki saham treasury ini. Jika crossing ini merupakan penjualan saham treasury, PTSN meraup dana segar dan keuntungan besar. Berdasarkan laporan keuangan PTSN per September 2019, PTSN memperoleh saham treasury pada tahun 2013 ketika kondisi pasar fluktuatif.

Berdasarkan Surat Edaran OJK No. /POJK.04/ 2013 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan, PTSN membeli kembali saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI. Tujuan dari pembelian saham Perseroan adalah untuk menjaga kestabilan harga saham.

Biaya perolehan 10% saham PTSN ini hanya US$ 1,76 juta atau setara Rp 28,94 miliar dengan kurs BI hari ini, Rp 16.464 per dolar AS. Artinya, PTSN meraup keuntungan Rp 96,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati