JAKARTA. Indonesia menerima dana bantuan perdagangan atau Aid for Trade sebesar sekitar US$ 1 miliar per tahun. Dana berupa hibah (grant) dan pinjaman lunak (soft loan) ini sebenarnya sudah berlangsung sejak 2006. Pada tahun 2009, kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, nilainya sekitar US$ 970 juta. Sumber dananya antara lain berasal dari Uni Eropa, AusAid (Australia), USAid (Amerika Serikat), Bank Pembangunan Asia (ADB), Bank Dunia. Dana tersebut disalurkan ke berbagai program di kementerian. Seperti Kantor Menko Perekonomian, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Kementerian Perdagangan. "Pinjaman ini untuk berbagai program capacity building, pengembangan sumber daya manusia, membangun infrastruktur fisik, dan menambah peranan sektor swasta," jelas Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan kemarin (14/6).
Ada dana hibah dan pinjaman lunak US$ 1 miliar per tahun
JAKARTA. Indonesia menerima dana bantuan perdagangan atau Aid for Trade sebesar sekitar US$ 1 miliar per tahun. Dana berupa hibah (grant) dan pinjaman lunak (soft loan) ini sebenarnya sudah berlangsung sejak 2006. Pada tahun 2009, kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, nilainya sekitar US$ 970 juta. Sumber dananya antara lain berasal dari Uni Eropa, AusAid (Australia), USAid (Amerika Serikat), Bank Pembangunan Asia (ADB), Bank Dunia. Dana tersebut disalurkan ke berbagai program di kementerian. Seperti Kantor Menko Perekonomian, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Kementerian Perdagangan. "Pinjaman ini untuk berbagai program capacity building, pengembangan sumber daya manusia, membangun infrastruktur fisik, dan menambah peranan sektor swasta," jelas Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan kemarin (14/6).