Ada dana Rp 15,7 miliar untuk petani dan pemilik komoditas dari program KBI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam bentuk kemitraan berbasis resi gudang yang diinisiasi PT Kliring Berjangka Indonesia dan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain memberi pembiayaan kepada petani dan pemilik komoditas dengan jaminan resi gudang. 

Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) melalui keterangan tertulis, Selasa (23/11), menjelaskan program TJSL merupakan bagian dari upaya BUMN dalam melakukan sinergi dengan sesama BUMN untuk mengembangkan ekonomi masyarakat. Terkhusus kepada para petani dan pemilik komoditas. 

Melalui program TJSL petani dan pemilik komoditas yang memasukkan komoditasnya di sistem resi gudang dapat memperoleh pembiayaan untuk kegiatan usaha. 


Program TJSL mulai dijalankan KBI sejak 2015. Sampai saat ini, BUMN yang bekerjasama menjalankan program ini adalah PT PP (Persero), PT Jakarta Industrian Estate Pulogadung (Persero), PT Reasuransi Indonesia Utama, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), PT Jaminan Kredit Indonesia, Perum Perumnas, dan PT Asuransi Jasa Indonesia.

Baca Juga: KBI catat kenaikan resi gudang hingga 86% pada kuartal III-2021

Adapun mekanisme program ini adalah petani dan pemilik komoditas terlebih dahulu memasukkan komoditas yang dimiliki ke sistem resi gudang. Selanjutnya dokumen resi gudang yang dimiliki menjadi jaminan untuk pembiayaan dari beberapa BUMN terlibat dalam program ini. 

Sejak tahun 2015 hingga 2021, total pembiayaan dari beberapa BUMN melalui program kemitraan ini mencapai Rp 15,7 miliar yang diberikan untuk 220 mitra. Sedangkan untuk tahun 2021, sampai dengan bulan November pembiayaan yang diberikan mencapai Rp 3,5 miliar kepada 65 mitra. Adapun komoditas yang masuk dalam program ini meliputi gabah, beras, dan rumput laut.  

Fajar menjelaskan pembiayaan dalam ekosistem resi gudang terbuka bagi siapa saja, baik dari sektor perbankan, lembaga keuangan non bank, maupun korporasi lain. 

Baca Juga: Kliring Berjangka Indonesia catatkan pertumbuhan kinerja positif pada kuartal III

"Ke depan, kami yang juga berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang akan terus melakukan sosialisasi ke berbagai pihak, untuk dapat berperan dalam pembiayaan resi gudang," kata Fajar. Beberapa BUMN telah menyampaikan minatnya untuk turut serta dalam program pembiayaan resi gudang ini. 

Terkait pembiayaan resi gudang, dalam dua tahun terakhir terdapat peningkatan yang signifikan. Dalam catatan KBI, sampai dengan bulan Oktober 2021 total pembiayaan resi gudang mencapai Rp 227,8 miliar. Sedangkan di tahun 2020 total pembiayaan resi gudang mencapai Rp 93,6 miliar. 

Baca Juga: Bappebti Bentuk Ekosistem Bursa Berjangka Emas Digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati