JAKARTA. Lemahnya permintaan kertas pada tahun lalu ini memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) pada perusahan kertas. Menurut Misbahul Huda, sebagian besar perusahaan kertas yang tergabung di APKI mematikan dua paper machine pada pabriknya. Sebagai gambarannya saja, satu paper machine dimatikan maka ada sekitar 100 orang karyawan yang terpaksa dirumahkan. "Mesin yang berhenti hampir pada perusahaan-perusahaan yang keberadaan pabriknya menyeluruh di Indonesia," kata Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) kepada KONTAN, Rabu (10/2). Hal yang senada dikatakan Jimmy Juneanto Ketua Persatuan Grafika Indonesia (PPGI), ada dua perusahan kertas yang tergolong besar terpaksa mem-PHK karyawannya. "Ada dua perusahaan besar malah menutup pabrik," kata Jimmy.
Ada dua perusahaan kertas terpaksa PHK karyawannya
JAKARTA. Lemahnya permintaan kertas pada tahun lalu ini memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) pada perusahan kertas. Menurut Misbahul Huda, sebagian besar perusahaan kertas yang tergabung di APKI mematikan dua paper machine pada pabriknya. Sebagai gambarannya saja, satu paper machine dimatikan maka ada sekitar 100 orang karyawan yang terpaksa dirumahkan. "Mesin yang berhenti hampir pada perusahaan-perusahaan yang keberadaan pabriknya menyeluruh di Indonesia," kata Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) kepada KONTAN, Rabu (10/2). Hal yang senada dikatakan Jimmy Juneanto Ketua Persatuan Grafika Indonesia (PPGI), ada dua perusahan kertas yang tergolong besar terpaksa mem-PHK karyawannya. "Ada dua perusahaan besar malah menutup pabrik," kata Jimmy.