Ada Faktor Basis Tinggi, Inflasi September 2023 Akan Melandai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdapat kemungkinan penurunan tingkat inflasi pada September 2023.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan, inflasi pada September 2023 berada di kisaran 2,1% yoy hingga 2,3% yoy.

Angka ini menurun bila dibandingkan dengan capaian inflasi Agustus 2023 yang sebesar 3,27% yoy.


Pun lebih rendah bila dibandingkan dengan capaian inflasi September 2022 yang mencapai 5,95% yoy..

"Penurunan inflasi tersebut karena ada high base effect (faktor basis tinggi) tahun lalu, akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)," tutur Riefky kepada Kontan.co.id, Minggu (1/10).

Baca Juga: Cek Proyeksi Inflasi September dari Kepala Ekonom BCA David Sumual

Namun secara bulanan, Riefky memperkirakan terjadi inflasi secara total, karena kenaikan harga pangan seperti beras dan gula.

Senada dengan Riefky, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan inflasi secara bulanan pada September 2023 mencapai 0,17% mom.

Setelah sebelumnya pada Agustus 2023, indeks harga konsumen (IHK) mencatat deflasi 0,02% mom.

Andry mengungkapkan, penyebab utama inflasi pada bulan lalu adalah kenaikan harga makanan dan minuman olahan.

"Makanan dan minuman olahan meningkat, plus ada kenaikan harga beras yang juga mendorong kenaikan inflasi," tutur Andry.

Andry pun memperkirakan, harga makanan dan minuman olahan akan naik 0,3% mom, lebih tinggi bila dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,1% mom.

Selain itu, harga transportasi juga diperkirakan naik 1,1% mom, setelah pada bulan Agustus 2023 mencatat deflasi 0,02% mom.

Baca Juga: Ekonom BSI: Proyeksi Inflasi pada September 2023 Sebesar 2,78% YoY

Sedangkan harga pangan diyakini mencatat deflasi 0,22% mom, tetapi deflasinya akan lebih rendah dari deflasi 0,25% mom pada Agustus 2023.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan hasil perhitungan inflasi September 2023 pada hari ini, Senin (2/10).

Masyarakat bisa menyaksikan secara langsung lewat laman Youtube BPS, BPS Statistics mulai pukul 11.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari