Ada FOMC, Rupiah Diperkirakan Mampu Menguat di Pekan Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada Jumat (26/7). Rupiah spot ditutup melemah 0,31% ke Rp 16.301 per dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah JISDOR turun 0,15% ke Rp 16.294 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah di pekan lalu terjadi karena berbagai sentimen global dan juga permintaan dolar AS domestik. Dari global akibat perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) AS dan tren penurunan harga nikel.

"Sementara itu, permintaan seasonal dolar AS domestik di akhir bulan diperkirakan menjadi faktor utama lainnya yang mendorong depresiasi rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/7).


Baca Juga: Rupiah Berpotensi Lanjut Melemah Pada Perdagangan Senin (29/7)

Sepanjang pekan lalu, rupiah cenderung bergerak melemah. Utamanya, dalam dua hari terakhir, sejalan dengan kekhawatiran terkait neraca transaksi berjalan Indonesia, serta permintaan dolar AS dalam negeri.

Sementara untuk pekan depan, rupiah berpotensi menguat pasca rilis pengumuman FOMC. "Kami perkirakan The Fed akan mulai memberikan sinyal timing pemotongan suku bunga pada pengumuman pekan ini," sebutnya.

Ia memprediksi rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 16.175 - Rp 16.325 per dolar AS di pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari