KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 mendorong penggunaan super app tumbuh lebih pesat di kawasan Asia Tenggara. Menurut laporan Ipsos SEA Ahead Wave, saat ini 51% masyarakat di Asia Tenggara lebih sering berbelanja secara online. Ipsos juga menggambarkan bahwa 1 dari 2 orang kini membayar lebih sering dengan dompet digital atau melalui opsi non-tunai. Sedangkan studi terbaru dari Ipsos mengungkap 82% pengguna aplikasi digital di Asia Tenggara memesan pengiriman makanan dan 43% memakai layanan kendaraan atau
ride-hailing. Dalam penelitian terbarunya di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam, Ipsos mengadakan survei untuk mengetahui super app terbaik di setiap negara. Adapun survei ini melibatkan 3.500 responden.
Managing Director Ipsos in Indonesia, Soeprapto Tan, mengungkapkan bahwa penilaian dalam survei ini berdasarkan empat indikator utama super app. Meliputi
user experience, engagement, awareness, dan
usefulness. "Kami merancang kriteria untuk menentukan apa itu super app. Hal itu memungkinkan kami untuk membuat daftar kandidat super app di setiap negara, yang kami bandingan penilaian pengguna berdasarkan empat indikator utama," ujar Soeprapto dalam rilis yang diterima Kontan.co.id. Kamis (7/4).
Baca Juga: Penawaran Umum Kelar, IPO GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Jadi Terbesar Ketiga di Asia Dia menjelaskan, super app sering diartikan sebagai aplikasi yang menawarkan banyak layanan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. Pada survei ini, Ipsos menetapkan super app sebagai aplikasi yang menawarkan lebih dari tiga layanan digital, seperti transportasi (
ride-hailing), e-commerce, pembayaran, pesan-antar makanan, belanja bahan makanan, dan lainnya. Berdasarkan kriteria tersebut, Ipsos mendaftar Super App untuk setiap negara:
- Indonesia: Shopee, Tokopedia, Lazada, JD.ID, BliBli, Bukalapak, Grab, Gojek, dan Traveloka.
- Malaysia: Shopee, Lazada, Grab, Touch n Go eWallet, dan AirAsia
- Singapura: Shopee, Lazada, Grab, dan Zig
- Filipina: Shopee, Lazada, Grab dan Gcash
- Thailand: Shopee, Lazada, Grab, AirAsia dan Lineman
- Vietnam: Shopee, Lazada, Grab, Gojek dan Be.
Berdasarkan hasil survei pengguna, super app diberikan peringkat berdasarkan indeks yang menggabungkan empat indikator utama,
user experience, engagement, awareness, dan
usefulness. Grab dinilai sebagai super app terbaik di 6 negara Asia Tenggara yang termasuk dalam survei, dengan rata-rata total skor indeks 63. Shopee menempati posisi kedua, dengan perolehan rata-rata total skor indeks 52. Setelah Shoppe, di posisi berikutnya ada Lazada (42), Gojek (22), Tokopedia (14), Traveloka (12), AirAsia (10), BliBli, BukaLapak & JDID (masing-masing 10), GCash (8), Touch n Go eWallet (7), Lineman (6), Be (5), dan Zig (3). Jika dilihat dari masing-masing indikator utama:
Pertama, pada penilaian
user experience, Grab mengungguli super app lainnya. Di tempat kedua ada Shopee, diikuti oleh Lazada dan Gojek. Indikator
user experience melihat pada pengalaman pengguna dan kegunaan sebuah aplikasi. Skor total ditentukan melalui kombinasi atribut termasuk di antaranya kemudahan untuk ditemukan, keandalan, kemudahan diakses, dan keamanan.
Baca Juga: Blibli dan NBA Perpanjang Kemitraan Resmi NBAStore di Indonesia Kedua, indikator
engagement menunjukkan super app yang paling banyak digunakan, dan skor didasarkan pada nilai BUMO (Brand Used Most Often), serta kepuasan pengguna dan kualitas layanan. Pada indikator ini, Shopee menduduki peringkat pertama, diikuti oleh Grab, lalu Lazada.
Ketiga, indikator
awareness menentukan super app populer atau banyak dikenal oleh pengguna aplikasi sigital. Indikator ini diukur berdasarkan pada dua atribut, yaitu
top of mind recall dan total
awareness. Grab menduduki peringkat teratas, diikuti Shopee dan Lazada.
Keempat, indikator
usefulness. Ipsos mengukur tiga atribut, yakni frekuensi penggunaan dan jumlah layanan digital yang digunakan dalam satu bulan, serta rating atau peringkat nominal transaksi pengguna pada super app. Shopee berada di peringkat teratas pada indikator ini, diikuti Grab dan Lazada. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari