JAKARTA. Badai yang menerjang bursa saham domestik seakan belum sirna. Meski begitu, Analis memprediksi besok Kamis (13/8) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ada harapan untuk rebound.

Hari ini Rabu (12/8) IHSG kembali terkoreksi 3,10% ke level 4.479,49. Selama dua hari IHSG ambruk 5,67%.

Lanjar Nafi Taulat, Analis Reliance Securities, mengatakan aksi tunggu investor menjelang perubahan kabinet membuat mata uang domestik, saham, dan obligasi melemah. Sektor komoditas kembali memimpin pelemahan.

KKI 2025 Fasilitasi Business Matching UMKM Rp 224 Miliar

Lanjar menambahkan, investor asing kembali mengambil langkah aman dengan keluar dari pasar lantaran melihat mata uang rupiah yang terus melemah ke level terendah. “Investor asing mencatatkan net sell Rp 763,77 miliar pada perdagangan hari ini,” imbuh Lanjar.

Setiawan Efendy, Analis Phintraco Securities, menilai IHSG masih terkena sentimen eksternal yaitu devaluasi mata uang yuan. Sebelumnya, Bank Sentral China atau People Bank of China (PBOC) baru-baru ini mendevaluasi mata uang yuan sebanyak 1,9%.

Lanjar memaparkan secara teknikal IHSG bergerak gap down break out channeling support level dan MA200 dari weekly chart. Indikator Stochastic terlihat mulai melambat pada area oversold dengan momentum yang cukup rendah dari RSI. Jika IHSG kembali melemah pada perdagangan selanjutnya, maka IHSG masih memiliki potensi tutup gap hingga level 4270.

Mengacu hal tersebut, Lanjar memprediksi, besok Kamis (13/8), IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dalam rentang 4.425 – 4.580.

Kemudian, Setiawan memprediksi IHSG berpotensi rebound namun hanya karena faktor teknikal alias technical rebound. Prediksinya, besok IHSG akan bergulir dalam rentang 4.437 – 4.554

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News