KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan 0,64% di level 6.027,94 pada Senin, 30 Juli 2018. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji memprediksi, IHSG akan melanjutkan penguatan pada hari ini (31/7). Dia bilang secara teknikal, MACD sudah berhasil menembus area positif, meskipun stochastic dan RSI sudah menunjukkan
overbought atau jenuh beli. "Terlihat pola
long white closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi
bullish continuation pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpotensi menuju ke area
resistance," kata Nafan kemarin.
Nafan juga bilang secara global, sentimen perang dagang sudah mulai mereda sebab masing-masing pihak negara yang terkait, berusaha untuk saling menahan diri agar segala kebijakan perdagangan internasional tidak mengarah pada terhambatnya potensi pertumbuhan ekonomi global. "Sementara itu, secara domestik pemerintah sejauh ini masih mampu menjaga tingkat stabilitas fundamental makroekonomi dalam negeri yang inklusif dan berkesinambungan sehingga hal tersebut turut diapresiasi oleh para pelaku pasar," kata Nafan. Dengan demikian lanjut Nafan, kondisi yang kondusif tersebut memberikan efek positif pada kenaikan kinerja emiten-emiten berdasarkan kinerja laporan keuangan kuartal II 2018 yang positif. "Di sisi lain, pergerakan nilai tukar rupiah sudah mulai cenderung stabil, meskipun terdapat ekspektasi global terkait dengan rencana kenaikan suku bunga The Fed sebanyak 2 kali lagi pada tahun ini, pasca perilisan GDP AS yang naik signifikan, yakni menjadi 4,1%," tandasnya. Maka, ia meprediksi IHSG akan menguat dengan
support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.982,79 hingga 6.005,36. Sementara itu,
resistance pertama maupun kedua memiliki
range pada level 6.039,22 hingga 6.050,51. Nafan juga menyertakan sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut. 1.
BDMN, Daily (6.250) (RoE: 9.89%; PER: 14.58x; EPS: 423.42; PBV: 1.44x; Beta: 1.82): Saat ini, terlihat pola
bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham.
“Akumulasi Beli” pada area level 6.150 – 6.250, dengan target harga di level 6.400.
Support: 6.000. 2.
EXCL, Daily (2.820) (RoE: 0,29%; PER: 498.26x; EPS: 5.76; PBV: 1.42x; Beta: 0.69): Saat ini, pergerakan harga bertahan di atas garis tengah dari
bollinger dan terlihat pola
bullish stick sandwich candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
“Beli” pada area level 2.800 – 2.830, dengan target harga secara bertahap di level 2.910, 3.220, 3.520 dan 3.970.
Support: 2.780. 3.
GJTL, Daily (680) (RoE: 3.56%; PER: 11.40x; EPS: 59.20; PBV: 0.40x; Beta: 2.44): Saat ini bahwa pergerakan harga secara konsisten masih bertahan di atas garis tengah dari
bollinger dan garis MA 10.
“Buy on Weakness” pada area level 660 - 670, dengan target harga secara bertahap di level 700, 750 dan 790.
Support: 660 & 640. 4.
INDF, Daily (6.275) (RoE: 9.58%; PER: 11.80x; EPS: 540.24; PBV: 1.13x; Beta: 0.91): Saat ini, pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
“Akumulasi Beli” pada area level level 6200 – 6300, dengan target harga secara bertahap di level 6.400, 6.700 dan 6.800.
Support: 6.100. 5.
SIMP, Daily (480) (RoE: 0.62%; PER: 66.76x; EPS: 7.22; PBV: 0.42x; Beta: 0.54):
Saat ini, terlihat pola
bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham.
“Akumulasi Beli” pada area level 476 - 480, dengan target harga secara bertahap di level 488, 520, 580, 640 dan 700.
Support: 460. 6.
TRAM, Daily (300) (RoE: 0.45%; PER: 637.50x; EPS: 0.48; PBV: 2.88x; Beta: -0.31): Saat ini, pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
“Akumulasi Beli” pada area level level 290 – 302, dengan target harga secara bertahap di level 340 dan 370.
Support: 270. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati