JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mematangkan rencana perluasan definisi deposito untuk perbankan. Kabar terbaru dari kajian regulasi ini, regulator akan memberikan insentif kepada bank yang akan menerbitkan surat utang dari rencana penerapan perluasan deposito ini. “Akan ada insentif untuk bank yang menerbitkan surat berharga,” kata Agusman, Direktur Kebijakan Makro Prudential BI, pada konferensi pers BI rate, di Gedung BI, Kamis (15/1). Namun, BI masih merahasiakan insentif apa yang akan diberikan, karena masih digodok aturannya. Agusman menjelaskan, rencana perluasan definisi deposito ini untuk pendalaman pasar keuangan, sehingga likuiditas bank lebih terjaga. Pasalnya, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio bank sudah tinggi, mencapai 88,45% per Oktober 2014.
Ada insentif untuk perluasan deposito
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mematangkan rencana perluasan definisi deposito untuk perbankan. Kabar terbaru dari kajian regulasi ini, regulator akan memberikan insentif kepada bank yang akan menerbitkan surat utang dari rencana penerapan perluasan deposito ini. “Akan ada insentif untuk bank yang menerbitkan surat berharga,” kata Agusman, Direktur Kebijakan Makro Prudential BI, pada konferensi pers BI rate, di Gedung BI, Kamis (15/1). Namun, BI masih merahasiakan insentif apa yang akan diberikan, karena masih digodok aturannya. Agusman menjelaskan, rencana perluasan definisi deposito ini untuk pendalaman pasar keuangan, sehingga likuiditas bank lebih terjaga. Pasalnya, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio bank sudah tinggi, mencapai 88,45% per Oktober 2014.
