KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sedang terjadi inverted yield curve pada US Treasury. Ini adalah kondisi di mana imbal hasil obligasi tenor 2 tahun lebih besar ketimbang yield obligasi negara AS tenor 10 tahun. Saat ini, tercatat yield obligasi tenor 2 tahun di AS adalah 4,10%. Sementara, yield obligasi tenor 10 tahun adalah 3,68%. Analis Fixed Income Sucorinvest Asset Management Alvaro Ihsan mengatakan, inverted yield curve AS menunjukkan bahwa hingga saat ini investor sudah mengharapkan adanya penurunan suku bunga di masa depan. Menurut Alvaro, rendahnya yield treasury AS jangka panjang akan berdampak cukup baik bagi pasar obligasi global, termasuk di Indonesia. Investor asing, kata Alvaro, juga sudah mulai memburu obligasi Indonesia sehingga terjadi inflow yang cukup besar sejak awal tahun 2023.
Ada Inverted Yield Curve pada US Treasury, Ini Dampaknya ke Pasar Obligasi Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sedang terjadi inverted yield curve pada US Treasury. Ini adalah kondisi di mana imbal hasil obligasi tenor 2 tahun lebih besar ketimbang yield obligasi negara AS tenor 10 tahun. Saat ini, tercatat yield obligasi tenor 2 tahun di AS adalah 4,10%. Sementara, yield obligasi tenor 10 tahun adalah 3,68%. Analis Fixed Income Sucorinvest Asset Management Alvaro Ihsan mengatakan, inverted yield curve AS menunjukkan bahwa hingga saat ini investor sudah mengharapkan adanya penurunan suku bunga di masa depan. Menurut Alvaro, rendahnya yield treasury AS jangka panjang akan berdampak cukup baik bagi pasar obligasi global, termasuk di Indonesia. Investor asing, kata Alvaro, juga sudah mulai memburu obligasi Indonesia sehingga terjadi inflow yang cukup besar sejak awal tahun 2023.