NEW YORK. Hati-hati. Inilah peringatan yang diberikan Harry Markopolos. Saat ini, Markopolos tengah melakukan investigasi terkait skema investasi bodong dengan nilai miliaran dollar. Bahkan salah satunya disebut-sebut lebih besar dari skema ponzi Bernie Madoff. Siapa Markopolos? Dialah orang yang pertama kali memberikan peringatan kepada Badan Pengawas Pasar Modal AS (US Securities Exchange Commission/SEC) mengenai skema ponzi Madoff. Pertama kali, Markopolos mengajukan sejumlah bukti mengenai skema ponzi Madoff pada tahun 2000. Delapan tahun kemudian, barulah aksi penipuan Madoff terungkap.
Tiga skema besar investasi bodong Kepada
ABC News, Markopolos mengatakan bahwa dia menemukan tiga skema piramida investasi bodong dengan nilai multimiliar dollar. Dalam pernyataannya, dia mengindikasikan bahwa salah satu dari skema itu nilainya akan lebih besar dari Madoff. Dan tidak ada satu pihak pun yang dapat menghentikan mereka. Kendati demikian, Markopolos menolak menyebut nama-nama dari skema tersebut hingga dia memberikan informasi ini kepada pemerintah yang melakukan investigasi. Menurut Markopolos, saat ini, investor masih terbujuk oleh rayuan-rayuan skema investasi dengan return besar. "Setiap orang ingin percaya dengan sistem keuangan yang menguntungkan, imbal hasil tinggi bebas risiko, sehingga mereka tetap berinvestasi pada skema ponzi," jelasnya. Terkait hal tersebut, SEC dalam pernyataannya mengatakan pihaknya berinisiasi melakukan reformasi yang signifikan untuk meminimalisir kemungkinan berkembangnya investasi bodong yang tidak terdeteksi di masa yang akan datang. Regulator pasar modal AS itu juga bilang, mereka cukup agresif mencari skema Ponzi dan investasi bodong serupa sekaligus meningkatkan pengawasan dan pengamanan baru bagi aset investor. SEC juga mendirikan program whistleblower atau pelaporan dari masyarakat. Skema Ponzi sebenarnya mengacu pada sebuah skema di mana seseorang membayar keuntungan pada investor sebelumnya dengan menggunakan uang milik investor berikutnya. Markopolos sebelumnya bekerja di Rampart Investment Management di mana atasannya meminta untuk didisainkan produk yang mirip skema Madoff dengan menawarkan return 12% per tahun. Namun, pada pemeriksaan lebih jauh, ia menemukan apakah Madoff yang menjalankan lebih dulu atau dia tengah menjalankan skema ponzi. Dia lantas melaporkan penemuannya ke SEC pada Mei 2000. Bahkan pada Oktober 2005, dia menyerahkan laporan 25 halaman dengan menggarisbawahi 30 bendera merah yang mengindikasikan investasi Madoff tidak akan berakhir dengan baik. Kendati demikian, SEC gagal menangkap basah Madoff. Saat ini, Markopolos menjalankan sendiri perusahaannya yang mengendus investasi bodong. Beberapa pihak bahkan menilai Markopolos merupakan pemburu hadiah di dunia finansial.
Maksudnya, dia mendapatkan uang dari badan pemerintah
False Claims Act dengan mencari penjahat keuangan, menjebaknya dan mendapatkan keuntungan dari sana. Sementara itu, dua orang pelapor anonim memberikan bukti kuat kepada SEC bahwa sejumlah
Exchange Traded Fund yang ditransaksikan di bursa efek Amerika dan dijual di publik, diduga merupakan aset sampah yang dibuang oleh perusahaan Wall Street karena tidak likuid. Dalam suratnya kepada SEC tertanggal 13 Januari, dua orang pelapor itu membandingkan ETP dengan produk kredit macet yang memicu krisis kredit pada 2008. Mereka menekankan bahwa produk-produk ETP itu kemungkinan disusun dari aset-aset tidak likuid dari sejumlah perusahaan dan menggabungkannya ke dalam ETP agar tampak likuid. Baru kemudian produk tersebut ditawarkan ke investor yang mudah ditipu.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie