KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu perlindungan data pribadi yang dianggap masih lemah di Indonesia dinilai tidak akan mempengaruhi kinerja emiten teknologi secara keseluruhan di semester II 2023. Isu data pribadi menjadi sorotan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Adie Setiadi, Senin (17/7). Budi dilantik menggantikan Jhonny G Plate yang dinonaktifkan akibat kasus korupsi proyek BTS dan infrastruktur BAKTI di Kominfo.
Head of Investment Information Mirae Asset Martha Christina mengatakan, perlindungan data pribadi sudah merupakan kewajiban bagi seluruh perusahaan. Baik itu perusahaan teknologi atau sektor lain, mereka harus menjaga kerahasiaan data nasabah.
“Diharapkan dengan imbauan pemerintah ini, perusahaan dapat semakin
aware dengan
cyber security,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (21/7).
Baca Juga: Bisnis Sektor Konsumer Semakin Cerah, Cermati Rekomendasi Saham ICBP dan INDF Martha melihat, isu perlindungan data pribadi tidak akan mempengaruhi kinerja emiten, asalkan mereka responsif terhadap serangan siber. “Selama emiten responsif, kepercayaan masyarakat akan tetap terjaga,” paparnya. Di sisi lain, Martha juga melihat prospek kinerja emiten
e-commerce di semester II 2023 masih akan baik, namun bukan berarti tanpa tantangan. Tantangan yang cukup besar adalah persaingan
e-commerce dengan
peers dan toko
offline. “Hal itu seiring dengan normalisasi mobilitas masyarakat yang mulai meningkat di semester II,” ungkapnya.
Martha pun merekomendasikan
buy untuk
GOTO dan
BUKA dengan target harga masing-masing Rp 135 dan Rp 240 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi