Ada jaminan pemerintah, swasta bisa utang ke AIIB



JAKARTA. Indonesia akhirnya menjadi salah satu dari 57 negara pendiri Bank Investasi Infrastruktur Asia atawa Infrastructure Investment Bank (AIIB). Dengan modal disetor sebesar US$ 672,1 juta atau Rp 8,94 triliun dengan kurs Rp 13.300 per dollar Amerika Serikat (AS) dalam lima tahun, Indonesia menjadi donatur terbesar kedelapan di AIIB

“Dengan modal disetor sebesar itu, Indonesia memiliki saham sebesar 3,7%,” tandas Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro kepada KONTAN, (30/6). 

Sesuai Article of Agreement, pendirian Bank Investasi Infrastruktur Asia, setoran modal akan mulai tahun 2016. Pada tahap itu, Indonesia harus menyetorkan modal sebesar Rp 2 triliun, dan berlanjut di tahun berikutnya. Setoran modal ini akan dianggarkan di  anggaran 2016.


Beroperasi penuh di awal tahun  2016, modal AIIB rencananya akan mencapai US$ 100 miliar, dengan modal disetor tunai (paid-in-capital) sebesar 20%.

Menurut Bambang, Indonesia akan memanfaatkan keikutsertaan dalam AIIB untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur besar. Antara lain: pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan serta proyek pembangkit listrik listrik.

Sayang, Bambang belum bisa menyebut spesifik proyek-proyek yang akan dibiayai AIIB. Yang pasti, "Proyek-proyek yang akan dibiayai adalah proyek dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta," ujar Bambang.  

Bemodalkan jaminan dari pemerintah RI, swasta yang memiliki hak membangun proyek infrastruktur bisa mendapat pinjaman dari Bank Investasi Infrastruktur Asia ini. "Tak ada batasan pinjaman dengan setoran modal yang Indonesia berikan. Tapi, ada jaminan dari pemerintah," ujar Bambang.

Bank Investasi Infrastruktur Asia ini, rencananya akan memberikan bunga yang kompetitif dengan lembaga-lembaga keuangan dunia lainnya, seperti Asean Development Bank (ADB).  "Detail tata cara, besaran bunga masih akan dibicarakan dalam beberapa pertemuan chief negotiators sebelum Desember 2015," ujar Bambang.

Meski Tiongkok menjadi pemegang saham mayoritas, yakni sebesar 30% Bambang memastikan, China tak akan mendominasi syarat dan ketentuan dalam proyek-proyek yang dibiayai AIIB. "Pinjaman tak mengikat," ujar dia. 

Inisiatif pembentukan AIIB datang dari Presiden Tiongkok Xi Jinping, pada pertemuan tingkat pemimpin kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bali, Indonesia, pada Oktober 2013.

AIIB akan menjadi bank pembangunan multilateral ntuk memberikan dukungan pembiayaan pembangunan infrastruktur di Asia, baik ke pemerintah maupun swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie