KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan diskon tarif tol pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 bakal dikaji oleh pemerintah. Juru bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Atmawidjaja mengatakan, diskon tarif tol dinilai mampu menyebar kepadatan lalu lintas, khususnya pada momentum libur nasional. "Kalau diskon tarif tol kan dipakai untuk men-spread traffic, supaya dia bagian dari traffic management. Kalau untuk Lebaran kan bagus, sekarang kita harus trial lagi nanti," ujar Endra, Selasa (14/11). Menanggapi hal ini, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, keputusan diskon tarif tol merupakan kewenangan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Tetapi dia berpendapat, penerapan diskon tarif tol pada masa arus mudik dilakukan untuk mendistribusikan lalu lintas.
"Balik lagi apa yang telah terjadi pada Lebaran. Pada Lebaran, diskon itu dilakukan untuk pendistribusian lalu lintas. Kita lihat evaluasinya, mana titik-titik yang rasanya akan menjadi puncak, bahkan mungkin dengan rekayasa lalu lintas sekalipun tidak menampung," kata Lisye dalam media gathering, Kamis (16/11). Baca Juga: Mobilitas Masyarakat Dorong Kinerja Emiten Jalan Tol hingga Akhir Tahun 2023 Menurut Lisye, pengalaman tersebut bisa menjadi salah satu strategi penerapan diskon tarif tol pada masa libur Natal dan Tahun Baru ini. Berdasarkan informasi dari rapat dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), arus kendaraan pada libur akhir tahun kali ini akan mirip seperti mudik Lebaran 2023. "Walau secara total pergerakan tidak sehebat Lebaran, tapi pergerakan tahun ini akan lebih tinggi dibanding pergerakan Natal dan Tahun Baru tahun lalu," imbuh dia.