KONTAN.CO.ID - Beberapa bank sedang melakukan investigasi terkait terjadinya kebocoran data nasabah. Hal ini salah satunya dipicu oleh temuan Bareskirim bahwa tenaga marketing bank diduga melakukan penyalahgunaan data nasabah. Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri bilang sebenarnya perbankan sangat ketat dalam memperlakukan data nasabah. Namun selama ini memang ada beberapa kasus yang menyebabkan data nasabah bocor. "Biasanya ada oknum yang menyamar sebagai pegawai bank dan bertindak seolah marketing dari bank," ujar Tiko ketika ditemui secara acara konferensi pers Perbanas di Jakarta, Kamis (24/8). Oleh karena itu Tiko mengimbau agar masyarakat memperhatikan kerahasiaan data yang dimiliki. Terkait dengan mulai banyaknya penyalahgunaan data nasabah, Tiko memastikan bahwa Bank Mandiri saat ini mempunyai sistem yang cukup aman. Hal ini karena jika ada aplikasi data nasabah yang diajukan ke bank akan langsung dihancurkan ketika tidak diterima. Selain itu, bank juga sangat menjaga keamanan dalam hal server, firewall dan pertukaran informasi di merchant. Untuk menyelesaikan masalah bocornya data nasabah ini, perbankan bekerjasama dengan regulator mencari sumber data ini berasal. Selain itu, bank juga ingin tau apakah sumber bocornya data ini berasal dari back office atau front office. Sis Apik, Direktur BRI bilang bank saat ini bank berupaya memastikan bahwa data nasabah di perbankan aman. "Kami pastikan transaksi di merchant dilakukan verifikasi agar tidak terjadi kebocoran," ujar Sis Apik, Kamis (24/8). Agusman, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) bilang sebenernya penyalahgunaan data nasabah ini seharusnya tidak terjadi. "Karena perlindungan data nasabah sangat perlu diumatakan," ujar Agusman kepada KONTAN, Kamis (24/8). BI saat ini bekerjasama dengan OJK melakukan pengawasan kepada perbankan secara mikroprudensial. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ada kasus data nasabah bocor, ini reaksi bankir
KONTAN.CO.ID - Beberapa bank sedang melakukan investigasi terkait terjadinya kebocoran data nasabah. Hal ini salah satunya dipicu oleh temuan Bareskirim bahwa tenaga marketing bank diduga melakukan penyalahgunaan data nasabah. Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri bilang sebenarnya perbankan sangat ketat dalam memperlakukan data nasabah. Namun selama ini memang ada beberapa kasus yang menyebabkan data nasabah bocor. "Biasanya ada oknum yang menyamar sebagai pegawai bank dan bertindak seolah marketing dari bank," ujar Tiko ketika ditemui secara acara konferensi pers Perbanas di Jakarta, Kamis (24/8). Oleh karena itu Tiko mengimbau agar masyarakat memperhatikan kerahasiaan data yang dimiliki. Terkait dengan mulai banyaknya penyalahgunaan data nasabah, Tiko memastikan bahwa Bank Mandiri saat ini mempunyai sistem yang cukup aman. Hal ini karena jika ada aplikasi data nasabah yang diajukan ke bank akan langsung dihancurkan ketika tidak diterima. Selain itu, bank juga sangat menjaga keamanan dalam hal server, firewall dan pertukaran informasi di merchant. Untuk menyelesaikan masalah bocornya data nasabah ini, perbankan bekerjasama dengan regulator mencari sumber data ini berasal. Selain itu, bank juga ingin tau apakah sumber bocornya data ini berasal dari back office atau front office. Sis Apik, Direktur BRI bilang bank saat ini bank berupaya memastikan bahwa data nasabah di perbankan aman. "Kami pastikan transaksi di merchant dilakukan verifikasi agar tidak terjadi kebocoran," ujar Sis Apik, Kamis (24/8). Agusman, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) bilang sebenernya penyalahgunaan data nasabah ini seharusnya tidak terjadi. "Karena perlindungan data nasabah sangat perlu diumatakan," ujar Agusman kepada KONTAN, Kamis (24/8). BI saat ini bekerjasama dengan OJK melakukan pengawasan kepada perbankan secara mikroprudensial. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News