Ada Kasus Pembobolan Brankas oleh Karyawan, Bank Banten Perketat Disiplin Pada SDM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus fraud yang terjadi pada oknum karyawan membuat PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) secara ketat melakukan upaya pendisipilinan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Sebab, tak menutup kemungkinan kasus tersebut bakal terulang kembali.

Seperti diketahui, baru-baru ini terbuka perkara dugaan tindak pidana korupsi sebesar Rp 6,1 miliar yang dilakukan oleh karyawan Bank Banten dengan membobol brankas. Kasus tersebut terjadi pada tahun 2022 lalu.

Direktur Bisnis Bank Banten Rodi Judo mengungkapkan, berkaca dari kasus tersebut, manajemen kini menegaskan kedisiplinan pegawai terhadap standar operasional yang dimiliki. Mengingat, kasus tersebut terjadi karena tidak ada pengawasan terhadap operasional.


Baca Juga: Diambil Alih Pemprov, Bank Banten (BEKS) Resmi Jadi BUMD

Ia bercerita kacaunya kedisiplinan karyawan sempat menjadi sorotan kala dirinya bersama direksi lain masuk pada awal 2023 setelah ada perombakan seluruh direksi. Di mana, itu menjadi salah satu yang membuat bank ini tak berkembang beberapa waktu terakhir.

“Ketika kami masuk, itu karyawan-karyawan yang tidak cocok itu kan akhirnya pada keluar,” ujar Rodi saat ditemui KONTAN, belum lama ini.

Rodi tak menutup mata bahwa beberapa fraud kecil sesekali masih juga ditemui. Hanya saja, manajemen lebih memilih untuk upaya recovery terlebih dahulu dengan mengutamakan uang kembali.

Lebih lanjut, jika memang pengembalian uang sudah dilakukan, barulah karyawan bersangkutan akan dilakukan pemecatan. Jika diperlukan, pelaporan kepada penegak hukum pun juga dilakukan.

“Yang penting kita miskinkan dulu karyawan nakal ini baru kalau mau dipecat silahkan,” ujarnya.

Baca Juga: Efisiensi Jadi Kunci Bank Banten Catatkan Laba di 2023

Adapun, temuan-temuan itu ada dengan semakin seringnya audit mendadak yang kini dilakukan. Sebelumnya, Rodi bilang audit hanya dilakukan secara terjadwal dan sesekali yang sifatnya mendadak.

“Kalau dulu kan audit mendadak itu cuma sampai diketahui ada lemari rusak, tapi tidak sampai apa penyebabnya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi