KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah mengonfirmasi adanya kasus pertama cacar monyet atau monkeypox di Indonesia pada Sabtu (20/8). Meski sudah ada kasus cacar monyet, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melalui Satgas Monkeypox atau Clades PB IDI, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Ketua Umum PB IDI, dr M. Adib Khumaidi mengatakan IDI terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat, serta IDI Wilayah dan IDI Cabang mengenai kewaspadaan penyakit cacar monyet di Indonesia.
"Kami meminta tim medis dan tenaga kesehatan untuk tetap waspada dan segera melaporkan pada Dinas Kesehatan setempat apabila ditemukan pasien dengan gejala mirip cacar monyet, supaya bisa segera ditangani dan ditindaklanjuti," kata Adib dalam siaran pers pada Sabtu (20/8).
Baca Juga: Sudah Ada yang Terkonfirmasi Cacar Monyet di Indonesia, Ini Gejalanya Ketua Satgas Monkeypox atau Clades PB IDI, dr Hanny Nilasari mengingatkan perlunya mempertahankan protokol kesehatan secara ketat serta lebih aktif menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Meski, sudah ada kelonggaran melakukan berbagai kegiatan di berbagai tempat. "Bagi yang merasa bergejala dapat segera berobat menemui dokter terdekat," kata Hanny. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memastikan satu warga negara Indonesia terkonfirmasi menderita monkeypox atau cacar monyet. Pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun, dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Prancis sebelum tertular. Berdasarkan penelusuran, pasien yang terkena cacar monyet tersebut berpergian ke luar negeri antara tanggal 22 Juli hingga tiba kembali di Jakarta pada 8 Agustus 2022. Pasien mulai mengalami gejala awal monkeypox di tanggal 11 Agustus 2022. Setelah berkonsultasi ke beberapa fasilitas kesehatan, pasien masuk ke salah satu rumah sakit milik Kementerian Kesehatan pada tanggal 18 Agustus dan hasil test PCR pasien terkonfirmasi positif cacar monyet atau monkeypox pada malam hari tanggal 19 Agustus. “Saat ini pasien yang terkonfrmasi cacar monyet atau monkeypox dalam keadaan baik, tidak sakit berat dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/8).
Baca Juga: Kemenkes Akan Mengumumkan Temuan Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia Syahril mengimbau masyarakat agar tidak panik karena daya tular dan fatalitas cacar monyet sangat rendah dibandingkan dengan Covid-19. Sebagai gambaran, saat ini ada 39,718 kasus konfirmasi cacar monyet diseluruh dunia namun yang meninggal hanya 12 orang, atau kurang dari 0.001% dari total kasus. Transmisi cacar monyet atau monkeypox tidak semudah Covid-19 yang melalui droplet di udara.
“Penularan cacar monyet atau monkeypox melalui kontak erat,” kata dr Syahril. Penulis : Shintaloka Pradita Sicca Editor : Shintaloka Pradita Sicca
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cacar Monyet Masuk Indonesia, IDI Minta Masyarakat Tidak Panik". Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat