KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sorong. Adanya kawasan khusus ini diharapkan menjadi mesin pendorong ekonomi di Provinsi Papua Barat. Untuk menyukseskan keberadaan KEK Sorong, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan, diperlukan keterlibatan aktif dari masyarakat setempat. Baca Juga: Menjadi KEK ke-11 yang beroperasi, pemerintah resmikan KEK Sorong
Oleh karena itu, Darmin mengimbau agar masyarakat dipersiapkan dari sisi pengetahuan, keterampilan (skill), serta kelembagaan ekonominya agar dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) yang lebih mumpuni ke depannya. “Salah satu yang penting di sini adalah pemberdayaan sosial ekonomi bagi masyarakat pesisir yang beroperasi di sekitar KEK Sorong melalui berbagai instrumen pendidikan vokasi (salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan/SMK) dan pelatihan perkoperasian. Pemda juga perlu menjamin kemudahan perizinan bagi para calon investor,” tutur Darmin seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (11/10). Menanggapi itu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menjelaskan, pembangunan KEK Sorong telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022. Kehadiran KEK di Sorong disadari akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang besar. “Jadi diharapkan akan dibangun Balai Latihan Kerja (BLK) skala nasional di daerah ini, maka nanti akan bisa membantu pemenuhan SDM di semua sektor industri yang ada di Papua Barat,” tuturnya. Baca Juga: Fakta Abu Rara penusuk Wiranto, lulus fakultas hukum dan rumahnya digusur Dominggu berharap, para pemuda-pemudi Papua tidak sekadar menjadi “penonton” dengan adanya KEK, melainkan dapat bergabung di dalam industri-industri tersebut.