Ada Kemungkinan Transaksi Berjalan Surplus Hingga 0,4% dari PDB di Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat ada potensi surplus neraca transaksi berjalan pada tahun 2023.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, surplus neraca transaksi berjalan pada tahun ini mungkin hingga 0,4% produk domestik bruto (PDB).

Ini seiring dengan kinerja perdagangan yang mumpuni sehingga mendorong adanya surplus neraca transaksi berjalan pada kuartal I-2023.


"Perkembangan terkini menunjukkan neraca perdagangan April 2023 kembali mencatat surplus cukup tinggi sebesar US$ 3,9 miliar dolar dipengaruhi ekspor nonmigas yang kuat," terang Perry dalam konferensi pers, belum lama ini.

Meski memang terbuka peluang neraca transaksi berjalan untuk surplus, Perry juga tak menutup kemungkinan neraca transaksi berjalan akan defisit.

Baca Juga: Neraca Pembayaran Surplus, BKF: Tanda Ketahanan Eksternal RI Tetap Terjaga

"Transaksi berjalan nantinya kemungkinan surplus 0,4% PDB, tetapi ada kemungkinan defisit sampai dengan 0,4% PDB," tambah Perry.

Dengan perkembangan ini, Perry kemudian optimistis bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun 2023 akan kembali mencatat surplus.

Meski, ia belum memerinci apakah surplus NPI 2023 akan lebih tinggi atau lebih rendah dari surplus pada sepanjang tahun 2022.

Kemudian, neraca transaksi modal dan finansial juga diperkirakan mencatat surplus didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan investasi portofolio.

Perry meyakini, surplus NPI ini akan mendukung ketahanan eksternal di tengah ketidakpastian global yang masih bergejolak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari