Ada Kepastian Kesinambungan Fiskal, Rupiah Menguat Usai Konferensi Pers RAPBN 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah melalukan Konferensi Pers bersama Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran pada pagi tadi.

Konferensi Pers tersebut membahas mengenai kondisi fiskal terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan bahwa konferensi pers yang dilakukan oleh pemerintahan saat ini dan pemerintahan yang akan datang berhasil meredam depresiasi rupiah yang terjadi belakangan ini. Ahasil, mata uang rupiah kembali menguat pada Senin (24/6).


Baca Juga: Asing Tinggalkan Pasar Indonesia, Begini Respons Gubernur BI

Maklum saja, bekalangan ini muncul persepsi dari para investor di pasar mengenai kesinambungan fiskal ke depan.

"Yang pagi tadi sudah diclearkan dengan adanya konferensi pers antara wakil dari pemerintahan sekarang dengan pemerintahan yang akan datang," ucap Destry dalam Rapat Komisi XI DPR RI, Kamis (24/6).

"Dan dampaknya kita lihat cukup signifikan karena market terlihat sudah lebih quite dan rupiah hari ini menguat," imbuhnya.

Menurutnya, dengan adanya penjelasan dari pemerintah membuat pasar lebih tenang dengan kesinambungan fiskal ke depan. Tak tanggung-tanggung, kepercayaan pasar tersebut membuat rupiah kembali menguat bahkan dibandingkan negara-negara peers.

Baca Juga: Bank Dunia Perkirakan BI Baru Turunkan Suku Bunga Pada Tahun 2025

"Hari ini Rupiah menguat even dibandingkan dengan peers groupnya kita menguat jauh lebih besar. Jadi posisinya agak menguat dibandingkan sebelumnya," kata Destry.

Melansir berita Kontan sebelumya, nilai tukar rupiah di pasar spot mampu mempertahankan keunggulan hingga akhir perdagangan hari ini. 

Senin (24/6), rupiah spot ditutup di level Rp 16.394 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah spot menguat 0,34% dibanding penutupan Jumat (21/6) di Rp 16.450 per dolar AS. Rupiah pun menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli