KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja operasional PT Bukalapak.com Tbk (
BUKA) terus bertumbuh. Namun emiten teknologi ini masih menderita rugi bersih sebesar Rp 1,36 triliun lantaran tingginya beban dan rugi atas nilai investasi. Melansir laporan keuangan yang dirilis pada Sabtu (23/3), Bukalapak membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 4,43 triliun pada 2023. Ini meningkat 22,66% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 3,61 triliun. Pendapatan dari segmen marketplace berkontribusi sebesar Rp 2,23 triliun, yang berhasil tumbuh 47,44% YoY. Segmen online to offline menyumbang Rp 2,18 triliun dan segmen pengadaan mencapai Rp 11,09 miliar.
Kenaikan pendapatan Bukalapak juga diiringi oleh lonjakan beban pokok pendapatan. Pos ini membengkak 32,33% secara tahunan dari Rp 2,55 triliun di 2022 menjadi Rp 3,38 triliun di 2023.
Baca Juga: Beban Meningkat, Bukalapak (BUKA) Menderita Rugi Bersih Rp 1,36 Triliun di 2023 Namun beberapa beban lainnya terpantau mengalami penurunan. Seperti, beban penjualan pemasaran yang menyusut 49,56% YoY menjadi Rp518,43 miliar pada 2023 dari Rp 1,02 triliun di sepanjang 2022. Kemudian beban umum dan administrasi juga turun 47% secara tahunan menjadi Rp 1,34 triliun. Adapun di 2022, beban umum dan administrasi BUKA mencapai Rp 2,54 triliun. Keadaan juga semakin buruk karena Bukalapak harus menanggung beban operasional lainnya sebesar Rp 82,7 miliar. Padahal tahun sebelumnya, BUKA membukukan pendapatan operasional lainnya senilai Rp 338,46 miliar. Tak hanya itu, Bukalapak juga mencatatkan rugi atas nilai investasinya sebesar Rp 1,22 triliun. Angka itu berbalik dari laba atas nilai investasi sebesar Rp 3,93 triliun di 2022. Alhasil, emiten pengelola e-commerce Bukalapak.com ini harus menanggung rugi usaha sebesar Rp 2,12 triliun sepanjang 2023. Angka ini berbalik dari Rp 1,75 triliun di 2022.
Dengan begitu, Bukalapak membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,36 triliun. Ini berbalik dari laba bersih senilai Rp 1,98 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari