Ada keuntungan Rp 100 per liter dari BBM



JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan, pemerintah akan melakukan audit atas setiap perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pihaknya mengaku sudah berbicara dengan PT Pertamina, untuk memastikan setiap kelebihan harus bisa mengelola akuntabilitasnya.

Namun, berdasarkan hitung-hitungan yang dilakukan selama penurunan harga BBM bersubsidi pada Januari-Februari lalu, ada keuntungan yang diperoleh pemerintah sebesar Rp 100 per liter. "Nanti silakan, accounting-nya mesti melaporkan kepada pemerintah," ujar Sudirman, Senin (2/3) di Istana Negara, Jakarta.

Namun demikian, pemerintah belum mengetahui berapa total keuntungan yang bisa diperoleh pemerintah. Keuntungan itu bukan berarti pemerintah merugikan masyarakat sebagai konsumen.


Sebab, hal itu tidak terlepas dari dampak kebijakan harga BBM untuk premium yang subsidinya dicabut, serta disesuaikan dengan harga pasar. Sementara untuk harga solar subsidinya dipatok sebesar Rp 1.000 per iternya.

Seperti diketahui, mulai 1 Maret 2015 pemerintah kembali menaikkan harga BBM jenis premium naik sebesar Rp 200 per liter, menjadi Rp 6.800 per liter. Sementara untuk solar tetap Rp 6.400 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie