KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menilai, seharusnya pemerintah melarang pelaksanaan shalat tarawih dan shalat Idul Fitri di masjid atau mushala mengingat adanya klaster baru Covid-19 di Banyumas, Jawa Tengah yang diduga berasal dari pelaksanaan shalat tarawih. "Jadi konsisten saja tidak dianjurkan untuk tarawih bersama, tidak dianjurkan untuk shalat Ied bersama. Itu sangat berisiko untuk penularan Covid-19," kata Miko kepada Kompas.com, Sabtu (1/5). Miko menilai, pembatasan yang dilakukan pemerintah terkait pelaksanaan shalat tarawih melalui zonasi tidak efektif. Mengingat, menurut dia, banyak kasus Covid-19 yang sudah merambah hingga tingkat desa sehingga tidak efektif jika hanya diatur melalui sistem zonasi.
Ada klaster shalat tarawih di Banyumas, epidemiolog menilai pembatasan tak efektif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menilai, seharusnya pemerintah melarang pelaksanaan shalat tarawih dan shalat Idul Fitri di masjid atau mushala mengingat adanya klaster baru Covid-19 di Banyumas, Jawa Tengah yang diduga berasal dari pelaksanaan shalat tarawih. "Jadi konsisten saja tidak dianjurkan untuk tarawih bersama, tidak dianjurkan untuk shalat Ied bersama. Itu sangat berisiko untuk penularan Covid-19," kata Miko kepada Kompas.com, Sabtu (1/5). Miko menilai, pembatasan yang dilakukan pemerintah terkait pelaksanaan shalat tarawih melalui zonasi tidak efektif. Mengingat, menurut dia, banyak kasus Covid-19 yang sudah merambah hingga tingkat desa sehingga tidak efektif jika hanya diatur melalui sistem zonasi.