JAKARTA. Proses penyelenggaraan ibadah haji di tahun ini belum lancar. Sejumlah keterlambatan penerbangan Garuda Indonesia masih terjadi di sejumlah embarkasi di Indonesia. Akibatnya, waktu kedatangan jemaah haji di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, pun molor.Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Anggito Abimanyu mengakui memang terjadi beberapa keterlambatan, namun menurutnya sejauh ini tak ada yang perlu dirisaukan. "Trafik penerbangan di Arab Saudi sedang tinggi dan kami tak bisa menghindari hal tersebut," kata Anggito saat dihubungi KONTAN, Senin (1/10).Menurutnya, keterlambatan ini murni karena faktor teknis prosedur penerbangan dan bukan karena keteledoran. "Itu sudah urutan penerbangannya jadi tak bisa dihindari," ujar Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) hari ini.Anggito mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa kompensasi kepada jemaah calon haji tergantung durasi keterlambatan. "Jika terlambat 2 jam, kami memberikan kompensasi berupa penyediaan makan. Namun, jika sudah 6 jam akan kami sediakan penginapan," kata Anggito.Selain menyiapkan kompensasi, Kemenag akan memberikan informasi seakurat mungkin kepada calon jemaah haji agar tak terjadi penumpukan dan juga menghindari menunggu terlalu lama.Sedangkan soal penyediaan katering untuk jemaah, Anggito mengatakan sejauh ini belum ada masalah dan diharapkan semuanya bisa lancar tanpa hambatan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ada kompensasi bagi keterlambatan jemaah haji
JAKARTA. Proses penyelenggaraan ibadah haji di tahun ini belum lancar. Sejumlah keterlambatan penerbangan Garuda Indonesia masih terjadi di sejumlah embarkasi di Indonesia. Akibatnya, waktu kedatangan jemaah haji di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, pun molor.Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Anggito Abimanyu mengakui memang terjadi beberapa keterlambatan, namun menurutnya sejauh ini tak ada yang perlu dirisaukan. "Trafik penerbangan di Arab Saudi sedang tinggi dan kami tak bisa menghindari hal tersebut," kata Anggito saat dihubungi KONTAN, Senin (1/10).Menurutnya, keterlambatan ini murni karena faktor teknis prosedur penerbangan dan bukan karena keteledoran. "Itu sudah urutan penerbangannya jadi tak bisa dihindari," ujar Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) hari ini.Anggito mengatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa kompensasi kepada jemaah calon haji tergantung durasi keterlambatan. "Jika terlambat 2 jam, kami memberikan kompensasi berupa penyediaan makan. Namun, jika sudah 6 jam akan kami sediakan penginapan," kata Anggito.Selain menyiapkan kompensasi, Kemenag akan memberikan informasi seakurat mungkin kepada calon jemaah haji agar tak terjadi penumpukan dan juga menghindari menunggu terlalu lama.Sedangkan soal penyediaan katering untuk jemaah, Anggito mengatakan sejauh ini belum ada masalah dan diharapkan semuanya bisa lancar tanpa hambatan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News