Ada Koreksi, Harga Emas Diprediksi Stabil di US$ 2.500 Per Ons Troi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terkoreksi pasca rilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Juli. Namun harga emas diperkirakan masih akan stabil di level US$ 2.500 per ons troi.

Berdasarkan data Bloomberg, pada Kamis (22/8) pukul 11.12 WIB, harga emas spot ada di level US$ 2.500,68 per ons troi, turun 0,47% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.512,56 per ons troi.

Research and Development ICDX Darren Al Taqy Megantoro mengatakan, harga emas dibebani oleh sentimen dari risalah rapat FOMC yang menyatakan keputusan pemotongan suku bunga di masa depan akan bergantung pada data ekonomi AS.


Baca Juga: Harga Emas Naik Kamis Pagi, Risalah The Fed Perkuat Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

"Pasar kemungkinan akan mendapatkan pandangan baru berdasarkan informasi yang didapat dari pidato Gubernur The Fed,Jerome Powell, pada acara The Jackson Hole Economic Symposium," tulisnya dalam riset, Kamis (21/8).

Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menambahkan, sentimen dari data tenaga kerja AS bisa mendukung pemangkasan suku bunga pada September. Laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan bahwa penambahan pekerjaan baru jauh lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya.

"Ini semakin memperkuat kekhawatiran akan kesehatan pasar tenaga kerja, yang menjadi salah satu pertimbangan utama bagi Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga ke depan," katanya.

Dalam konteks ini, pelaku pasar kini memperkirakan probabilitas sebesar 38% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pertemuan Fed tanggal 17-18 September mendatang, naik dari 33% sehari sebelumnya. 

Sementara itu, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps diperkirakan mencapai 62%, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Dari perkembangan geopolitik di kawasan Timur Tengah, lanjut Darren, Presiden AS Joe Biden menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk dapat segera mencapai kesepakatan gencatan senjata terkait konflik di Gaza dan pembebasan para sandera. 

Meskipun Israel telah menyetujui proposal yang diajukan oleh AS, sampai saat ini Hamas belum menunjukkan isyarat akan menyetujui proposal tersebut.

Menurut sebuah pernyataan dari seorang perwakilan Hamas, kesepakatan gencatan senjata akan dapat disetujui apabila Israel menyetujui tuntutan utama Hamas yang mencakup kesepakatan untuk penuntasan operasi Israel di Gaza, penarikan pasukan Israel secara penuh, dan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Baca Juga: Harga Emas Meredup Sejenak, Pasar Berkonsolidasi Menanti Risalah Pertemuan The Fed

Terlepas dari upaya-upaya global untuk mewujudkan perdamaian, situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah cenderung belum stabil sehingga meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik apabila kesepakatan gencatan senjata terkait konflik di Gaza belum dapat tercapai.

Dari berbagai sentimen itu, Darren melihat harga emas menurun dengan support saat ini beralih ke area US$ 2.495 dan resistance terdekat berada di area US$ 2.515. 

Support terjauhnya berada di area US$ 2.485 hingga ke area US$ 2.470, sementara resistance terjauhnya di area US$ 2.520 hingga US$ 2.530.

Adapun Nugraha memproyeksikan harga emas akan stabil di US$ 2.500 dengan potensi kenaikan hingga US$ 2.550. 

"Risiko koreksi ke level US$ 2.477 juga harus diwaspadai jika sentimen pasar berbalik arah," pungkas Nugraha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi