KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah kembali merosot setelah menguat beberapa hari lalu. Walaupun The Fed memutuskan tidak akan menaikkan suku bunga, sentimen perang dagang kembali meruntuhkan harga minyak mentah dunia di perdagangan. Mengutip Bloomberg, pukul 18.08 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) kembali melemah di level US$ 59.90 per barel. Angka ini turun 0,54% dari harga kemarin di level US$ 60.23 per barel. Namun, dalam sepekan harga minyak malah naik 1,68%. Analis Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan pelemahan harga minyak dunia masih dalam tahap yang wajar. Dia bilang, setelah menguat beberapa hari lalu, hingga menyentuh level US$ 60 per barel, harga minyak hanya terkoreksi dan ada aksi profit taking saat ini. “Kalau dilihat pelemahan tidak terlalu dalam dan masih tahap yang wajar,” ujar Deddy kepada Kontan.co.id, Kamis (21/3).
Ada koreksi teknikal, harga minyak bisa menguat lagi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah kembali merosot setelah menguat beberapa hari lalu. Walaupun The Fed memutuskan tidak akan menaikkan suku bunga, sentimen perang dagang kembali meruntuhkan harga minyak mentah dunia di perdagangan. Mengutip Bloomberg, pukul 18.08 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) kembali melemah di level US$ 59.90 per barel. Angka ini turun 0,54% dari harga kemarin di level US$ 60.23 per barel. Namun, dalam sepekan harga minyak malah naik 1,68%. Analis Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan pelemahan harga minyak dunia masih dalam tahap yang wajar. Dia bilang, setelah menguat beberapa hari lalu, hingga menyentuh level US$ 60 per barel, harga minyak hanya terkoreksi dan ada aksi profit taking saat ini. “Kalau dilihat pelemahan tidak terlalu dalam dan masih tahap yang wajar,” ujar Deddy kepada Kontan.co.id, Kamis (21/3).