Ada kriteria tertentu, tidak semua penyintas Covid-19 bisa donor konvalesen



KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Upaya penanganan pandemi Covid-19 tidak cukup hanya dengan distribusi vaksin yang gencar digalakkan. Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 masih terus bertambah. Bahkan, beberapa pasien Covid-19 membutuhkan penanganan serius dan harus segera mendapatkan plasma konvalesen (darah) untuk sembuh. Pemerintah mengimbau penyintas Covid-19 untuk donor konvalesen. 

Eko L. seorang pegawai swasta mengatakan sudah mendaftarkan dirinya menjadi pendonor konvalesen di salah satu rumah sakit. Tapi, kecocokan antara pendonor dan pasien Covid-19 yang begitu kompleks membuat dirinya belum dipanggil rumah sakit untuk bisa mendonor. "Sempat ditelpon rumah sakit untuk jadi pendonor tetapi tidak ada kelanjutannya, kriteria untuk bisa donor memang banyak, susah untuk cocok dan sesuai persyaratan," kata Eko, Rabu (17/3). 

Eko bercerita ada pasien Covid-19 yang membutuhkan minimal tiga bulan dinyatakan negatif. Sementara Eko ketika itu belum ada tiga bulan sejak dinyatakan negatif. "Kalau emang ada yang cocok mau banget bisa donor, meski saya belum pernah melakukan donor darah biasa," kata Eko. 


Eko tergerak untuk mendonorkan darahnya karena merasa kasihan dengan pasien Covid-19 yang mencari-cari donor. "Pasien Covid-19 membutuhkan donor darah yang lebih spesifik, lebih susah mencari donor plasma daripada donor darah yang buat operasi biasa," kata Eko. 

Sementara, penyintas Covid-19 lainnya, Rico Valentino Haryono, Art & Creative Specialist Alfamart memutuskan untuk tidak mendonor plasma darahnya. Alasannya, dia merasa tidak yakin tubuhnya kuat untuk mendonor. "Takut setelah donor badan tidak kuat dan pingsan," kata Rico. 

Baca Juga: Tak semua bisa donor plasma konvalesen, ini yang perlu dipertimbangkan

Kasus baru corona di Indonesia masih bertambah. Melansir data Satgas Covid-19, hingga Rabu (17/3) ada tambahan 6.825 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.437.283 kasus positif corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 9.010 orang sehingga menjadi sebanyak 1.266.673 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 162 orang menjadi sebanyak 38.915 orang.

Lantaran masih tingginya tambahan kasus positif corona, pemerintah meminta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus corona sebesar 35%. Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Sembuh dari infeksi covid-19, Doni Monardo donor plasma konvalesen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati