Ada Larangan Ekspor Batubara, Simak Kinerja Operasional United Tractors di Kuartal I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) telah melaporkan kinerja operasional untuk kuartal pertama 2022. Hasilnya, terdapat lini bisnis yang mengalami kontraksi.

Salah satunya yakni bisnis perdagangan batubara yang dijalankan oleh anak usaha UNTR, Tuah Turangga Agung. Selama tiga bulan pertama 2022, Tuah Turangga Agung menjual 2,94 juta ton batubara. Angka ini menyusut 20,57% dari penjualan batubara di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,70 juta ton. 

Di periode Maret 2022, Tuah Turangga Agung menjual 1,10 juta batubara, menurun 23% dari penjualan periode Februari 2022 yang mencapai 1,43 juta.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K.Loebis mengatakan, penurunan volume penjualan sepanjang kuartal pertama 2022 dipengaruhi oleh larangan ekspor yang sempat diterapkan Pemerintah pada Januari. 

“Target (penjualan) tahun ini 9,5 juta ton, naik sedikit dibanding tahun 2021 yakni 9 juta ton,” ujar Sara kepada Kontan.co.id, Selasa (26/4).

Baca Juga: Ini Pendorong Moncernya Penjualan Alat Berat United Tractors (UNTR) pada Awal 2022

Selain penjualan batubara, bisnis emas United Tractors juga terkontraksi. Penjualan emas melalui anak usaha UNTR, yakni PT Agincourt Resources sepanjang kuartal pertama 2022 sebesar 74.000Gold Equivalent Ounces (GEOs), menurun 22,10% dari penjualan emas di kuartal pertama 2021 sebesar 95.000 GEOs.

Sara mengatakan, menurunnya penjualan emas sejalan dengan target produksi tahun ini yang juga menurun.

Produksi batubara oleh anak usaha UNTR, yakni PT Pamapersada Nusantara atau Pama juga menurun. Sepanjang tiga bulan pertama, Pama memproduksi 23,9 juta batubara, menurun 12,12% secara tahunan. Namun, volume pemindahan lapisan atau overburden (OB) removal berhasil naik 9,04% menjadi 207,3 juta bank cubic meter (bcm).

 
UNTR Chart by TradingView

Di sisi lain, terdapat segmen bisnis United Tractors yang tumbuh pesat, yakni penjualan alat berat. Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menjual 1.694 unit alat berat sepanjang kuartal pertama 2022. 

Jumlah ini melesat 155% secara tahunan, dimana penjualan alat berat pada periode kuartal pertama 2021 hanya sebesar 648 unit. Adapun pangsa pasar atau market share Komatsu sebesar 29% per akhir Maret 2022.

Sara mengatakan, moncernya penjualan alat berat disokong oleh sektor pertambangan, yang didorong oleh komoditas batubara dan nikel. Ini tercermin dari penjualan sepanjang tiga bulan pertama 2022, dimana penjualan ke sektor tambang masih mendominasi. Sebanyak 60% penjualan alat berat ditujukan ke sektor ini.

Disusul oleh penjualan ke sektor konstruksi sebesar 18%, penjualan ke sektor kehutanan sebesar 13%, dan penjualan ke sektor agribisnis sebesar 9% dari total penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi