Ada Larangan Ekspor Tembaga, Nasib 30.000 Pekerja Freeport dan Amman Mineral Terancam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesian Mining Association tetap menghormati kebijakan pemerintah soal rencana penyetopan ekspor konsentrat tembaga pada pertengahan tahun 2023. Namun demikian, saat ini PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mioneral Nusa Tenggara sedang menyelesaikan proyek smelter yang baru selesai Desember 2024 mendatang.

Ketua Indonesian Mining Association Rachmat Makkasau mengatakan,terkait rencana larangan ekspor konsentrat tembaga oleh pemerintah, Rachmat yakin bahwa pemerintah akan memastikan keberlangsungan usaha tambang tembaga guna menjaga kelancaran pembangunan smelter itu.

"Saat ini operasi pertambangan PT Freeport Indonesia mempekerjakan sekitar lebih dari 20.000 karyawan dan Amman Mineral sekitar 10.000 karyawan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/1).


Baca Juga: Nasib 40.000 Pekerja Terancam, IMA Tak Dukung Penyetopan Ekspor Konsentrat Tembaga

Rachmat bilang, smelter tembaga PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara akan beroperasi pada Desember 2024.

"Keterlambatan pembangunan sebagai imbas dari pandemi Covid 19 dan krisis energi di Eropa," katanya .

Asal tahu saja, PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara sedang membangun smelter tembaga. Project smelter Freeport di Gresik dan Amman Mineral di Pulau Sumbawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi