KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan memastikan pergerakan transportasi dan penumpang cukup terkendali. Ini sebagai dampak larangan mudik yang ditetapkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Larangan mudik ini berdampak bagi seluruh moda angkutan. "Berdasarkan hasil pemantauan pengendalian transportasi di hari pertama kemarin, jumlah pergerakan transportasi dan penumpang baik di transportasi darat, laut, dan udara, dan kereta api menurun cukup signifikan dibanding sebelum masa larangan," ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam keterangan resmi, Jumat (7/5). Di sektor transportasi darat, penumpang angkutan bus mencapai total 10.644 orang. Angka tersebut menunjukkan penurunan sekitar 75% dibandingkan hari biasa.
Sedangkan volume lalu lintas harian yang menggunakan jalan nasional nontol ke arah keluar Jabodetabek mencapai lebih dari 68.000 kendaraan. Angka itu turun sekitar 48% dibandingkan hari biasa. Baca Juga: Cara dan syarat mendapatkan SIKM DKI Jakarta saat larangan mudik 2021 Selanjutnya pada transportasi udara, dari 12 bandara pemantau, tercatat sebanyak 270 keberangkatan penerbangan atau turun 82,7% dari hari biasa. Sedangkan, jumlah penumpang yang melakukan perjalanan keberangkatan mencapai sekitar 3.856 orang atau turun sekitar 96,2% dibandingkan hari biasa. Kemudian di sektor transportasi kereta api, pergerakan penumpang mencapai 17.220 orang penumpang. Turun 71% dari jumlah penumpang sehari sebelumnya. Sementara jika dibandingkan dengan rata-rata penumpang dari 22 April-5 Mei, jumlah penumpang kereta api pada hari pertama larangan mudik turun 63% Lalu, pada transportasi laut, untuk pelabuhan antarpulau, terdapat 2.048 orang penumpang atau turun 88% dibandingkan hari biasa dari 51 pelabuhan yang dipantau.