KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melarang masyarakat mudik saat puasa dan Lebaran tahun 2020 ini. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus corona (Covid-19). Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai, tanpa dilarang pun, kegiatan mudik memang akan menurun pada tahun ini. "Tidak usah dilarang pun akan jumlah pemudik akan menurun dengan sendirinya," ujar Enny saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (21/4).
Kondisi ekonomi yang menurun akan membuat masyarakat mengurungkan niatnya untuk mudik. Apalagi, pemerintah telah melarang Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, dan pegawai BUMN untuk mudik.
Baca Juga: Mudik dilarang, Luhut Pandjaitan: Diberlakukan secara ketat pada 7 Mei 2020 Selain itu, kondisi perusahaan yang sulit membuat banyaknya perusahaan yang akan menangguhkan pembayaran THR. Hal itu akan membuat pemasukan tambahan menjadi hilang. Padahal biaya transportasi mudik juga semakin tinggi. Adanya aturan jaga jarak yang membuat daya angkut turun 50% dan bisa membuat ongkos mudik naik hampir 100%. "Ekonomi Lebaran yang biasanya punya efek domino tidak akan terjadi," terang Enny. Sejalan dengan Enny, Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal juga mengatakan dampak ekonomi Lebaran tidak akan terasa tahun ini. Wabah Covid-19 membuat konsumsi tinggi yang terjadi pada saat Lebaran akan turun. Konsumsi sektor swasta akan menurun mengingat pembayaran THR yang masih belum pasti hingga pendapatan yang menurun dan adanya PHK. Selain itu THR untuk ASN pun hanya bagi golongan III ke bawah. THR memang menjadi penunjang belanja pada masa Lebaran. Ditambah dengan efek mudik akan membuat pengeluaran yang besar di daerah.
"THR ini yang dimanfaatkan kelas menengah ke bawah untuk bisa
spending di kampungnya sekarang tidak ada, kemungkinan besar akan negatif. Ditambah lagi efek larangan mudik," jelas Faisal. Meski begitu pelarangan mudik dibutuhkan agar penyebaran Covid-19 tak meluas di pedesaan. Dengan kondisi fasilitas kesehatan yang minim di desa, penyebaran Covid-19 akan membuat pemerintah perlu merogoh kocek yang lebih dalam lagi untuk penanganannya.
Baca Juga: Kena dampak larangan mudik, bagaimana nasib awak bus? Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat