Ada larangan mudik, XL Axiata mendeteksi, terjadi pergerakan pelanggan hingga 11%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi melarang mudik. Namun  operator telekomunikasi mencatat kenaikan trafik. Seperti XL Axiata. Selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Customer Experience & Service Operation Center XL Axiata Tower, mencatat terjadi  kenaikan trafik layanan data sebesar 35% dibandingkan periode Lebaran tahun sebelumnya. Sedangkan dibandingkan hari biasa sebelum Ramadan, meningkat  15%.

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, pola konsumsi masyarakat atas layanan telekomunikasi dan data selama liburan Idul Fitri tahun ini kembali dipengaruhi oleh adanya larangan mudik dan berbagai pembatasan mobilitas di tingkat lokal.

Eforia masyarakat dalam merayakan Lebaran dan mengisi liburan dengan melakukan perjalanan wisata juga tidak terlalu besar. “Hal ini sangat berpengaruh pada tingkat kenaikan trafik. Masih tidak setinggi saat masa sebelum pandemi dan mudik lebaran masih belum dilarang,” kata Gede, dalam rilis ke Kontan.co.id,  Selasa (18/5).


Trafik layanan di Jabodetabek, trafik layanan terlihat stagnan cenderung menurun dibanding hari biasa. Data-data trafik di Jabodetabek tersebut juga sesuai data perpindahan pelanggan selama periode Lebaran. 

Nah, yang menarik, meski ada larangan mudik, data monitoring XL Axiata mencatat tingkat perpindahan pelanggan dari wilayah Jabodetabek ke provinsi lain, yaitu sekitar 11%.

Trafik di kota-kota yang biasanya menjadi tujuan utama mudik tetap meningkat.  Dari sisi wilayah, kenaikan trafik terjadi di Jawa Tengah, sebesar 12%. Lalu Jawa Timur 10%, dan Jawa Barat 7%.

Di luar Jawa, trafik pemakaian layanan di wilayah Sumatera Bagian Utara secara rata-rata naik sebesar 5%, Sumatera Bagian Selatan 8%, Kalimantan 3%, Sulawesi 10%, Bali-Lombok-Sumbawa 2%. Sementara itu dari area kota/kabupaten, secara nasional, tiga kota/kabupaten dengan kenaikan trafik tertinggi adalah Sampang 44%, Bangkalan 40%, dan Brebes 28%.

Seperti tahun lalu saat larangan mudik dan pembatasan pergerakan masyarakat sudah diberlakukan, kenaikan trafik kembali terjadi di area pemukiman. Kenaikan trafik rata-rata secara nasional di area pemukiman/perumahan tersebut mencapai sekitar 6%. “Kenaikan trafik tertinggi terjadi di perumahan-perumahan di wilayah Jakarta Barat yang mencapai 25%, Jakarta Utara sebesar 22% serta Bogor sebesar 16%,” lanjut Gede. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian