KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan menaikkan tingkat kewaspadaan virus corona pada Sabtu (15/5) di ibukota Taipei dan kota sekitarnya, memberlakukan pembatasan selama dua pekan yang akan menutup banyak tempat dan membatasi pertemuan setelah temuan 180 kasus infeksi rumah tangga.

Mengutip Reuters, Sabtu (15/5), aturan baru tidak berarti kantor, sekolah atau restoran harus ditutup, tetapi akan menyebabkan penutupan bioskop dan tempat hiburan lainnya. Sementara pertemuan keluarga dibatasi hanya untuk lima orang di dalam ruangan dan 10 orang di luar ruangan.

Pemerintah Taipei telah memerintahkan penutupan bar, klub malam dan tempat serupa.

Sejak pandemi dimulai, Taiwan telah melaporkan kurang dari 1.500 kasus di antara populasi sekitar 24 juta, kebanyakan dari mereka diimpor dari luar negeri, tetapi peningkatan penularan komunitas baru-baru ini telah membuat takut penduduk.

Baca Juga: WHO: Masih banyak negara abaikan ancaman Covid-19 dan tidak siap menghadapinya

Pulau ini tidak pernah dikunci sepenuhnya dan orang-orangnya terbiasa hidup mendekati normal, meskipun pandemi menyebar di banyak bagian lain dunia.

Pada Jumat malam, beberapa universitas, termasuk Universitas Nasional Taiwan yang elit, mengatakan mereka akan segera beralih ke pembelajaran jarak jauh, menyuruh siswa untuk menjauh dari kampus.

"Karena Covid-19 masih mendatangkan malapetaka, harap diingatkan untuk selalu memakai masker saat Anda pergi keluar, sering mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial yang sesuai," kata Universitas Nasional Taiwan dalam sebuah pernyataan.

Museum Seni Rupa Taipei, di luar tempat orang mengantri untuk pameran yang sangat populer oleh seniman Jepang Shiota Chiharu yang dibuka bulan ini, mengatakan akan tutup mulai Sabtu untuk mematuhi peraturan pencegahan kota.

"Tanggal pembukaan kembali akan diumumkan sesuai dengan situasi epidemi dan peraturan kota," katanya.

Museum Istana Nasional Taipei, rumah bagi salah satu koleksi seni Tiongkok terbaik dan terluas di dunia, juga mengatakan akan tutup mulai hari Sabtu.

Selanjutnya: AS diduga gunakan kapal sipil Norwegia untuk mata-matai China di Laut China Selatan

Editor: Herlina Kartika Dewi