KONTAN.CO.ID - BALI. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (
JSMR) menilai kinerja keuangan yang diraih selama tahun 2022 berjalan masih berada dalam trek yang tepat. Sebagai informasi, JSMR mencetak kenaikan pendapatan sebesar 10,25%
year on year (YoY) menjadi Rp 11,72 triliun hingga kuartal III-2022. Bersamaan dengan itu, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk JSMR tumbuh 34,38% (YoY) menjadi Rp 1,01 triliun. Lisye Octaviana,
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga meyakini, capaian positif kinerja keuangan JSMR akan berlanjut sampai penghujung tahun nanti. Hal ini didukung oleh potensi kenaikan volume lalu lintas kendaraan di ruas-ruas tol JSMR ketika momen libur natal dan tahun baru (nataru).
Baca Juga: 17 Jalan Tol Ini Bakal Beroperasi di Akhir Tahun 2022 JSMR pun bersiap mengoperasikan secara fungsional Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Selatan segmen Sadang-Kutanegara sepanjang 8,5 kilometer pada akhir tahun nanti. "Kami mulai bersiap menyambut periode nataru dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memperlancar arus lalu lintas tol," ujar Lisye, Kamis (10/11). Asal tahu saja, proyek tol Japek Selatan yang memiliki total panjang 64 kilometer (km) telah mencapai progres konstruksi 32,06% per 28 Oktober 2022. Sedangkan progres pembebasan lahan tol ini telah mencapai 69,01%. JSMR juga tengah melangsungkan proyek jalan tol ruas Serpong-Cinere sepanjang 10,14 km. Proyek tol lainnya yang sedang digarap JSMR di area Jawa antara lain ruas Gedebage-Tasikmalaya sepanjang 95,5 km, Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,8 km, Kediri-Kertosono sepanjang 20,3 km, dan Probolinggo-Besuki sepanjang 29,6 km. Hingga kuartal III-2022, JSMR telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 1.260 km di seluruh Indonesia atau bertambah 14 km dibandingkan akhir tahun lalu sepanjang 1.246 km. JSMR juga memiliki total hak konsensi jalan tol sepanjang 1.809 km per kuartal III-2022 atau bertambah 206 km dibandingkan akhir tahun lalu yakni sepanjang 1.603 km. Meski tidak dijelaskan detail, Manajemen JSMR membuka peluang untuk melakukan divestasi ruas tol yang kini dikelolanya di masa mendatang. JSMR tentu harus melihat perkembangan pasar dan ketersediaan investor sebagai
standby buyer apabila hendak merealisasikan agenda divestasi tol.
"Divestasi tol bisa menjadi salah satu opsi untuk memperoleh dana," imbuh Lisye.
Dia menambahkan, JSMR juga masih menanti perkembangan hasil lelang jalan tol yang sedang digelar oleh pemerintah pada tahun ini. "Kalau sudah ada hasilnya akan kami sampaikan," tandasnya. Mengutip situs BPJT Kementerian PUPR, JSMR tercatat menjadi anggota konsorsium bersama PT Persada Utama Infra, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya Infrastruktur untuk mengikuti tender proyek tol Sentul Selatan-Karawang Barat dan Bogor-Serpong via Parung. Di samping itu, JSMR juga mengikuti lelang tol Akses Patimban dengan menjadi anggota konsorsium bersama PT Nusa Raya Cipta Tbk, PT Subang Sejahtera, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT PP (Persero). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .