Ada Momen Ramadan, Bersama Zatta (ZATA) Bidik Pendapatan Rp 225 Miliar pada 2023



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) menargetkan pendapatan pada 2023 tumbuh sebesar Rp 225,3 miliar didorong adanya momentum Ramadan dan Idul Fitri ditambah pulihnya mobilisasi masyarakat.

Sekretaris Perusahaan ZATA Irvan Rachmawan mengatakan untuk mencapai target tersebut perseroan telah menyiapkan berbagai strategi bisnis ke depannya.

Selain itu, ia melihat prospek bisnis fesyen muslim di masa depan terlihat sangat positif. Didorong momentum Ramadan dan Lebaran, sehingga hal ini merupakan momen besar dalam industri fesyen muslim.


Baca Juga: Banyaknya Emiten IPO Tidak Diikuti Kualitas Perusahaannya, Ini Kata Analis

"ZATA akan berfokus mempersiapkan segala sesuatunya untuk sukses di periode tersebut dan semakin menggembirakan dengan kondisi ekonomi Indonesia menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat yang dapat menjadi peluang," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/3).

Di sisi lain tren kesadaran religius yang semakin meningkat, dapat menjadi peluang bagi industri fesyen muslim untuk dapat semakin memperluas pangsa pasarnya. 

Irvan mengatakan salah satu strategi untuk meningkatkan penjualan dengan membuat terobosan baru seperti membuka toko baru, peluncuran produk setiap season dengan meluncurkan koleksi terbaru secara reguler hingga mengelola jaringan distribusi yang lebih luas.

"Saat ini fokus utama kami adalah ekspansi di dalam negeri karena market Indonesia masih sangat luas dan besar dan memiliki rencana jangka panjang untuk tidak hanya menjadi brand kebanggaan Indonesia yang berhasil di pasar domestik, namun juga di pasar internasional," tuturnya.

Baca Juga: Bersama Zatta Jaya (ZATA) Bersiap Sambut Momen Ramadan 2023

Irvan menjelaskan untuk ekspansi ekspor masih dalam proses dan saat ini sudah ada kerjasama dengan Al Wafaa Oman Investment untuk menggarap market Timur Tengah. 

Menurut Irvan, sektor perdagangan fesyen muslim atau modest fashion sangat berkembang dan memiliki banyak pilihan. Persaingan di sektor ini memang cukup ketat dengan banyaknya perusahaan sejenis.

"Kami percaya bahwa market dan potensi masih sangat besar untuk dapat bersaing dan berfokus pada membangun competitive advantage melalui beberapa strategi seperti melengkapi produk, memperkuat toko, dan memilih lokasi-lokasi yang prospektif untuk pembukaan toko baru," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli