KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat sebesar 3,62% secara year-to-date (ytd). Secara umum, pergerakan IHSG sepanjang tahun ini masih sesuai dengan ekspektasi analis. Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia Anggaraksa Arismunandar menilai, beberapa sentimen penting di kuartal pertama 2021 ini antara lain, pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang disusul pengesahan paket stimulus jumbo senilai US$ 1,9 trilIun. Sentimen global lain yang berdampak ke pasar saham adalah naiknya imbal hasil US Treasury 10 tahun. Sementara dari dalam negeri, beberapa sentimen yang mewarnai pergerakan IHSG antara lain dimulainya program vaksinasi Covid-19 serta pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) ke level 3,5% bulan Februari lalu.
Memasuki kuartal kedua 2021, momen bulan Ramadan serta Idul Fitri akan menjadi fokus pelaku pasar. Karena pada umumnya, perayaan ini diiringi dengan kenaikan tingkat konsumsi dan inflasi. “Kami memproyeksikan anomali di tahun 2020 dimana inflasi justru turun pada masa Ramadan, tidak akan terulang kembali tahun ini,” kata Anggaraksa kepada Kontan.co.id, Jumat (28/3). Baca Juga: Simak rekomendasi saham sektor industri dasar dan kimia berikut ini Hal ini mengingat periode Ramadan tahun lalu bertepatan dengan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara penuh oleh pemerintah. Adapun penurunan volume transaksi bursa selama bulan puasa pada dasarnya dinilai cukup wajar. Meskipun hal ini umumnya menyebabkan IHSG cenderung ikut turun, Anggaraksa melihat fenomena ini hanya bersifat musiman. Dari sisi global, rencana paket stimulus lanjutan di AS serta pergerakan harga komoditas masih akan menjadi faktor-faktor yang perlu dicermati karena akan turun menggerakkan pasar saham di kuartal kedua nanti. Anggaraksa mengatakan, investor masih bisa mencermati sektor-sektor yang justru mendapatkan berkah selama musim Ramadan-Idul Fitri, seperti sektor barang konsumsi dan sektor telekomunikasi.