KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pembentukan holding BUMN panas bumi menghadapi jalan yang terjal. Proses konsolidasi aset yang sulit membuat Kementerian BUMN menyusun 3 opsi dalam rencana pembentukan holding ini. Ketiga opsi tersebut yaitu; (1) tidak jadi membentuk holding panas bumi, (2) jadi membentuk holding namun dengan hanya mengambil aset PLN hanya dua pembangkit saja dari lima pembangkit dalam konsolidasi aset, dan (3) membentuk holding dengan entitas perusahaan baru sebagai pimpinan holdingnya, bukan dipimpin oleh PLN maupun PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagaimana opsi semula. Menanggapi hal ini, Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS, Mulyanto menilai bahwa opsi membentuk holding dengan entitas perusahaan baru sebagai pimpinan merupakan pilihan yang cukup adil. “Saya melihat opsi ketiga bisa lebih fair,” ujar Mulyanto kepada Kontan.co.id, Selasa (2/11).
Ada opsi dibatalkan, anggota DPR dukung realisasi pembentukan holding BUMN panas bumi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pembentukan holding BUMN panas bumi menghadapi jalan yang terjal. Proses konsolidasi aset yang sulit membuat Kementerian BUMN menyusun 3 opsi dalam rencana pembentukan holding ini. Ketiga opsi tersebut yaitu; (1) tidak jadi membentuk holding panas bumi, (2) jadi membentuk holding namun dengan hanya mengambil aset PLN hanya dua pembangkit saja dari lima pembangkit dalam konsolidasi aset, dan (3) membentuk holding dengan entitas perusahaan baru sebagai pimpinan holdingnya, bukan dipimpin oleh PLN maupun PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagaimana opsi semula. Menanggapi hal ini, Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS, Mulyanto menilai bahwa opsi membentuk holding dengan entitas perusahaan baru sebagai pimpinan merupakan pilihan yang cukup adil. “Saya melihat opsi ketiga bisa lebih fair,” ujar Mulyanto kepada Kontan.co.id, Selasa (2/11).