KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah bukan rahasia umum bahwa perusahaan lintas sektor melakukan upaya-upaya adaptasi bisnis agar tidak kehilangan pasar di masa pandemi corona (covid-19). Hal yang sama rupanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di bidang farmasi maupun alat kesehatan (alkes) yang selama ini distigmakan tidak banyak terdampak oleh pandemi. Salah satu adaptasi bisnis yang umumnya dilakukan di antaranya dalam hal pengaturan komposisi penjualan produk. Sekretaris Perusahaan PT Phapros Tbk (PEHA) Zahmilia Akbar mengatakan, pihaknya berupaya mengoptimalkan produksi dan distribusi produk-produk yang berkaitan erat dengan pencegahan penularan virus corona seperti multivitamin, hand sanitizer, dan lain-lain. Upaya ini dilakukan mengimbangi permintaan produk-produk lain yang permintaannya menurun di masa pandemi. “Beberapa produk lain yang penggunaan utamanya adalah di rumah sakit seperti injeksi sedikit mengalami penurunan dikarenakan saat ini BOR (bed occupancy rate) di rumah sakit juga menurun untuk kasus di luar covid-19,” terang Zahmilia kepada Kontan.co.id, Minggu (9/8).
Ada pandemi corona (Covid-19), perusahaan farmasi juga melakukan adaptasi bisnis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah bukan rahasia umum bahwa perusahaan lintas sektor melakukan upaya-upaya adaptasi bisnis agar tidak kehilangan pasar di masa pandemi corona (covid-19). Hal yang sama rupanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di bidang farmasi maupun alat kesehatan (alkes) yang selama ini distigmakan tidak banyak terdampak oleh pandemi. Salah satu adaptasi bisnis yang umumnya dilakukan di antaranya dalam hal pengaturan komposisi penjualan produk. Sekretaris Perusahaan PT Phapros Tbk (PEHA) Zahmilia Akbar mengatakan, pihaknya berupaya mengoptimalkan produksi dan distribusi produk-produk yang berkaitan erat dengan pencegahan penularan virus corona seperti multivitamin, hand sanitizer, dan lain-lain. Upaya ini dilakukan mengimbangi permintaan produk-produk lain yang permintaannya menurun di masa pandemi. “Beberapa produk lain yang penggunaan utamanya adalah di rumah sakit seperti injeksi sedikit mengalami penurunan dikarenakan saat ini BOR (bed occupancy rate) di rumah sakit juga menurun untuk kasus di luar covid-19,” terang Zahmilia kepada Kontan.co.id, Minggu (9/8).