Ada pandemi Covid-19, permodalan Bank NTB Syariah masih solid



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank NTB Syariah masih mencatatkan permodalan yang cukup kuat di tengah pandemi Covid-19. Bank Pembangunan Daerah (BPD) ini tidak terlalu terdampak oleh pandemi karena struktur pembiayaan perseroan masih didominasi oleh segmen konsumtif yang sebagi besar berasal dari debitur Apartur Sipil Negara (ASN) dan berpenghasilan tetap.

Kukuh Raharjo, Direktur Utama Bank NTB Syariah mengatakan, rasio permodalan perseroan masih tercatat solid yang ditandai dengan posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) per akhir Juni mencapai 33,16%.

Baca Juga: Bank Daerah Mempertebal Modal di Masa Pandemi


Ia mengakui bahwa posisi CAR ini turun dari akhir 2019 yang tercatat sebesar 35,42%. Namun, menurutnya itu bukan karena dampak pandemi tetapi karena ekpansi pembiayaan yang masih tumbuh.

"Pembiayaan NTB Syariah tumbuh 4,85% sampai dengan Juni. Jadi penurunan ini lebih banyak karena dampak ekspansi pembiayaan," kata Kukuh kepada Kontan.co.id, Senin (6/7).

Menurut Kukuh, posisi CAR Bank NTB Syariah ini masih sangat kuat untuk mendukung ekspansi bisnis tahun 2020 yang difokuskan untuk mendorong segmen UMKM agar dapat tetap bertahan di tengah pandemi. Oleh karena itu, perseroan tidak ada rencana mendapatkan penambahan modal dari pemerintah provinsi dan pemerintah daerah tahun ini.

Adapun progres restrukturisasi kredit yang dilakukan perseroan hingga saat ini mencapai Rp 22 miliar dari 99 debitur. Kukuh mengatakan, restrukturisasi itu sebagian besra berasal dari sektor perdagangan eceran.

Baca Juga: Kabar rush money berhembus, simak langkah perbankan dan OJK untuk tenangkan nasabah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi