KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau sering disebut diuntungkan dengan adanya pandemi virus corona, ternyata kinerja industri farmasi secara keseluruhan turun. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) F. Tirto Koesnadi. Tirto mengatakan, penurunan kinerja ini disebabkan di masa pandemi Covid-19, permintaan turun antara 50% hingga 60%, khususnya dikarenakan kebutuhan rumah sakit khususnya disebabkan pasien non Covid-19 yang berkunjung ke fasilitas kesehatan menurun drastis. "Oleh karenanya, kapasitas produksi menjadi idle dan utilitas hanya tercapai kurang lebih 50% atau kurang daripada 50% dalam 3 bulan terakhir," ujar Tirto dalam webinar Road to IDF 2021: Prospek Pemulihan Ekonomi Melalui Revitalisasi Industri, Rabu (29/7).
Ada pandemi Covid-19 utilitas industri farmasi kurang dari 50%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau sering disebut diuntungkan dengan adanya pandemi virus corona, ternyata kinerja industri farmasi secara keseluruhan turun. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) F. Tirto Koesnadi. Tirto mengatakan, penurunan kinerja ini disebabkan di masa pandemi Covid-19, permintaan turun antara 50% hingga 60%, khususnya dikarenakan kebutuhan rumah sakit khususnya disebabkan pasien non Covid-19 yang berkunjung ke fasilitas kesehatan menurun drastis. "Oleh karenanya, kapasitas produksi menjadi idle dan utilitas hanya tercapai kurang lebih 50% atau kurang daripada 50% dalam 3 bulan terakhir," ujar Tirto dalam webinar Road to IDF 2021: Prospek Pemulihan Ekonomi Melalui Revitalisasi Industri, Rabu (29/7).