KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Alkindo Naratama Tbk (
ALDO) di tahun 2020 cenderung stabil. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih ALDO tumbuh tipis 0,82% menjadi Rp 1,1 triliun di akhir tahun lalu, dari Rp 1,09 triliun di 2019. Penjualan segmen kertas memberikan kontribusi paling besar ke pendapatan
ALDO di tahun lalu, hingga Rp 392,95 miliar setara 35,5% dari total penjualan perusahaan. penjualan kertas produsen kemasan ini membaik dibandingkan 2019 setelah naik 18,09% di tahun lalu. Kontribusi lainnya berasal dari penjualan segmen kertas konversi senilai Rp 285,76 miliar, penjualan segmen kimia mencapai Rp 253,42 miliar, dan polimer sebesar Rp 173,77 miliar. Penjualan segmen konversi dan kimia masing-masing turun 5,6% yoy dan 19,6% sepanjang tahun lalu.
Pada tahun 2020, beban pokok penjualan
ALDO naik 6% yoy menjadi Rp 870,99 miliar. Maka dari itu, laba bruto-nya juga tergerus menjadi Rp 234,92 miliar dari yang sebelumnya Rp 274,84 miliar di 2019. Adapun setelah dikurangi beban-beban dan pajak, jumlah laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 10% yoy menjadi Rp 50,56 miliar.
Baca Juga: Alkindo Naratama (ALDO) tambah kapasitas produksi kemasan kertas cokelat Alkindo Naratama melihat prospek bisnis kemasan yang menarik di tahun ini. Maka dari itu, mereka merilis dua jenis kemasan kertas cokelat yakni
paper box untuk makanan dan
paper bag. Kedua produk ini dibuat mengikuti kebutuhan pasar UMKM di masa pandemi.
ALDO makin serius menggarap kemasan berbahan dasar kertas cokelat ini. Di awal tahun 2021, perusahaan menambah kapasitas produksi untuk produk kemasan kertas cokelat rata-rata sebesar 600.000 ton hingga 800.000 ton per tahun.
Direktur Utama
ALDO Herwanto Sutanto mengatakan, setelah melakukan percobaan penjualan, produk kemasan ini direspon positif oleh pasar. Alkindo berencana untuk memasarkan produk kemasan kertas cokelat ini ini lewat skema business to business (B2B) dan business to costumer (B2C). "Semoga di semester II-2021, pandemi Covid-19 sudah lebih terkontrol dan vaksinasi berjalan lancar sehingga mobilitas masyarakat menjadi lebih banyak," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (24/3). Proyeksinya, jika mobilitas semakin tinggi tentu penjualan kemasan ini akan semakin moncer. Seiring dengan makin gencarnya penjualan dan penambahan kapasitas produksi, Sutanto mengungkapkan ALDO membidik pertumbuhan penjualan secara konsolidasi hingga 30% yoy dan laba naik sekitar 50% yoy di sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari