Ada pandemi, Wijaya Karya (WIKA) cetak laba bersih Rp 322,34 miliar di 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan laba bersih sebesar Rp 322,34 miliar pada tahun 2020. Laba bersih yang didapat WIKA ini didukung oleh penjualan perusahaan yang tercatat sebesar Rp 16,54 triliun hingga akhir tahun lalu.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, kinerja WIKA tersebut mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam merealisasikan laba bersih 54,81% lebih tinggi dari review target akibat penyebaran pandemi Covid-19. 

Kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari sektor infrastruktur dan gedung yang kemudian diikuti secara berturut-turut oleh sektor industri, energi & industrial plant serta properti.


Namun, jika dibandingkan dengan kinerja WIKA pada tahun 2019, maka pendapatan perusahaan turun 39,21% dari sebelumnya Rp 27,21 triliun. Sementara itu, pada tahun 2019, laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk mencapai Rp 2,19 triliun, artinya realisasi laba bersih di tahun lalu turun 85,28%. 

Dia menambahkan, meskipun berada di tengah pandemi Covid-19, kondisi keuangan WIKA terbukti tetap sehat yang tercermin lewat arus kas positif dari aktivitas operasinya sebesar Rp 141,28 miliar.

Kinerja WIKA , anggota indeks Kompas100 ini, yang melampaui ekspektasi ini dimaknai oleh sebagai buah dari kemampuan adaptif dan budaya inovatif yang telah lama tertanam sekaligus berbagai langkah untuk menciptakan efisiensi.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) masih kaji aset yang akan ditawarkan ke LPI

 
WIKA Chart by TradingView

“Kami ingin memastikan bahwa kondisi WIKA tetap sehat dimana langkah yang kami ambil adalah melakukan proses bisnis yang adaptif dan tangguh bertahan di tengah pandemi. Sebagai kontraktor, WIKA pun membangun komunikasi aktif dan berusaha untuk menyelaraskan kepentingannya dengan kepentingan pemilik proyek. Dengan demikian, schedule maupun progres proyek tetap terjaga dan meminimalisasi terjadinya cost overrun,” jelas Agung dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (26/3).

Berbagai langkah efisiensi juga ditempuh dengan melakukan penghematan biaya usaha dan operasional. Langkah ini diambil salah satunya untuk menjaga agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya. “Kami percaya SDM jadi modal utama untuk menggerakkan bisnis WIKA sehingga kelak siap lepas landas ketika kondisi semakin membaik,” ujar Direktur Utama.

Asal tahu saja, di tahun ini WIKA menargetkan untuk memperoleh kontrak baru sebesar Rp 40,12 triliun dengan target perolehan kontrak di tangan (order book) sebesar Rp 115,02 triliun.

“Proyek-proyek tersebut menjadi modal produksi hingga beberapa tahun mendatang, sehingga dengan kapasitas yang ada sekarang, WIKA akan terus tumbuh,” pungkas Agung.

Selanjutnya: Indocement (INTP) alokasikan capex hingga Rp 1,1 triliiun tahun ini, intip penggunaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari