KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah membuka keran impor jagung sebanyak 30.000 ton pada Januari 2019 ini karena stok yang kurang. Meski pada akhir tahun 2018, impor jagung sudah dibuka sebanyak 100.000 ton, tapi jumlah tersebut belum juga cukup untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional sehingga harga jagung meroket tajam mencapai Rp 6.000 per kilogram (kg). Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kemtan) Sri Widayati mengatakan, impor jagung sebanyak 100.000 ton yang ditugaskan kepada Perum Bulog pada akhir tahun lalu sudah terserap di sejumlah sentra ternak ayam layer (petelur) di Jawa Timur. Meski sudah terserap, tapi kebutuhan jagung masih tinggi. Apalagi realisasi dari total izin impor tersebut baru 73.000 ton dan sisanya akan didatangkan pada pekan kedua Januari 2018 ini. Sementara impor jagung tambahan sebanyak 30.000 ton juga ditargetkan tiba pada bulan Januari 2019.
Ada panen, Kemtan harap impor jagung 30.000 ton tiba bulan ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah membuka keran impor jagung sebanyak 30.000 ton pada Januari 2019 ini karena stok yang kurang. Meski pada akhir tahun 2018, impor jagung sudah dibuka sebanyak 100.000 ton, tapi jumlah tersebut belum juga cukup untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional sehingga harga jagung meroket tajam mencapai Rp 6.000 per kilogram (kg). Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kemtan) Sri Widayati mengatakan, impor jagung sebanyak 100.000 ton yang ditugaskan kepada Perum Bulog pada akhir tahun lalu sudah terserap di sejumlah sentra ternak ayam layer (petelur) di Jawa Timur. Meski sudah terserap, tapi kebutuhan jagung masih tinggi. Apalagi realisasi dari total izin impor tersebut baru 73.000 ton dan sisanya akan didatangkan pada pekan kedua Januari 2018 ini. Sementara impor jagung tambahan sebanyak 30.000 ton juga ditargetkan tiba pada bulan Januari 2019.